Awal
Waktu Prasejarah (sesi 7/8 sesi).
Periode
Jurassic terjadi pada 56.3 juta tahun BC, perioda Cretaceous terjadi 145 juta
tahun BC dan periode Triassic 201.3 juta tahun BC. Periode tersebut terjadi
sesuai tatanan sejarahnya, sesuai kodratnya, atau tidak ada rekayasa sejarah. Namun
bagaimana apabila karena suatu hal, ketiga periode itu ditarik untuk lahir dan
eksis pada periode tanaman multi-selular
pertama, tanaman ganggang (First multi-cellular plants-algae) yang muncul pada
1 miliar tahun BC atau 12.7 miliar tahun setelah Dentuman Besar, atau 3.6
miliar tahun setelah bumi dan matahari lahir.
Kelahiran
prematur akan berdampak luar biasa, karena bumi masih sangat rentan dengan kehancuran
benua-benua dan infiltrasi lautan meresap ke dalam bumi, serta iklim luar biasa
tidak ramah masih dipenuhi gas-gas CO2 dan gas-gas metan. Apalagi belum
ditemukannya tumbuhan normal, tanaman berakar tunggal apalagi berakar serabut,
yang menjamin terbentuknya gas O2 yang diperlukan bagi pernafasan makhluk hidup.
Lapisan atmosfir bumi masih sangat tipis sekali, sehingga memungkinkan sinar
Ultra Violet dan Infra merah menerobos masuk ke permukaan bumi, membakar seluruh
makhluk organik, bebatuan maupun logam tanpa ampun.
Kehidupan
saat itu seharusnya masih dimulai dengan makhluk-makhluk bersel tunggal dan
tumbuhan ganggang liar. Tapi itulah yang terjadi, rekayasa kelahiran prematur
makhluk-makhluk hidup untuk dipaksa beradaptasi pada iklim yang bukan zamannya,
dan dipaksa berjuang mengikuti seleksi alam maut permukaan bumi. Kondisi normal
permukaan bumi yang pantas untuk dihuni makhluk hidup kira-kira saat 540 juta –
450 juta tahun BC, atau pada usia bumi (4.06 – 4.15) miliar tahun. Kini diusia
bumi 3.6 miliar tahun, binatang-binatang purba ‘dipaksa meramaikan’ permukaan
bumi.
Jenis
makhluk hidup yang dikembang-biakkan adalah jenis makhluk-makhluk purbakala,
baik dari golongan carnivora (pemakan daging) maupun golongan herbivora
(pemakan tumbuhan), baik jenis berkaki dua, berkaki empat, melata, unggas
maupun semua jenis ikan laut purba. Seluruh binatang-binatang disebar keseluruh
permukaan bumi setiap tahunnya. Maka pada saat itu, permukaan bumi diperbagai
tempat sudah ramai penuh-sesak dipadati binatang purba ‘imitasi’. Kenapa
disebut imitasi atau artifisial atau tiruan, karena kemampuan adaptasi yang
tidak lumrah makhluk hidup. Mereka mampu bernafas pada kondisi udara tipis
oksigen atau dipadati CO2, tidak terbakar oleh sinar UV atau IM. Tapi kejanggalan
itu ditutupi dengan insting buas binatang carnivora terhadap binatang
herbivora, atau sifat kanibalisme pada sebagian makhluk-makhluk tertentu. Tapi
yang menakjubkan adalah daya tahan hidup binatang herbivora ditengah langkanya
tanaman-tanaman maupun tumbuhan-tumbuhan penunjang utama hidupnya. Mereka mampu
hidup dari lumut-lumutan dan scizoplankton atau makhluk-makhluk ber-sel tunggal
seperti amoeba dan sejenisnya yang tersebar di laut, danau dan sungai. Tetapi dalam
kurun waktu tahunan mulai terlihat adanya penurunan populasi binatang
herbivora, terdesak hebat oleh hewan carnivora dan langkanya sumber pangan
mereka. Satu persatu mulai berjatuhan lenyap dari habitatnya. Dan bukan tidak
mungkin hewan-hewan carnivorapun akan menyusul mengalaminya jika sumber pangan
hewani mereka lenyap, kecuali menjadi kanibalis adalah menjadi pilihan terbaiknya.
Kesalahan
ini dirasakan oleh ‘induk semang’ misterius hewan-hewan itu. Sehingga pada
waktu yang tidak terlalu lama, dikembangkan pekerjaan besar-besaran
bercocok-tanam ribuan jenis tanaman, terutama tanaman yang dapat menunjang
hidup hewan-hewan tersebut. Sejauh ini perkembangan ‘menyimpang’ itu tidak
lepas dari pengamatan Togog. Dia berniat membangunkan saudara tuanya, karena pekerjaannya
disabotase dengan sangat brutal dan akan membahayakan kehidupan manusia,
terutama jika Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan Allah.
Togog
segera pergi ketempat dimana Semar bersemedi ‘bekerja membentuk’ bumi. Setelah semedi
3.6 miliar tahun, tubuh Semar semedi kini sudah dikubur ditutup menjadi
bukit-bukit bebatuan koral andesit, batu-batu diorit, obsidian, basalt, granit
atau batu apung hasil sedimen dan pemadatan lava dan lahar bercampur aduk
membentuk lapisan membukit setinggi 70m, berdiri kokoh di atas gunung terpencil.
Jalan ke arah bukit diatas gunung itu teramat sulit. Sebab gunung itu
dikelilingi lebatnya hutan-hutan kuno atau hutan Premordial yang jutaan tahun usianya.
Batang kayunya saja bisa berdiameter belasan meter hingga ratusan meter tegak menjulang
tinggi ‘menyapu’ awan. Togog tercekat melihat tubuh saudaranya terkubur menjadi
bukit batu-batuan, suasana sekitar gunung tempat ‘bukit tubuh Semar’ sangat
lengang tidak ada kehidupan, walau hanya kicauan burung atau derik suara jangkrik.
Karena memang kehidupan jenis binatang-binatang kecil pengisi suasana hutan
selebat itu belum eksis saat itu.
Togog
memilih tempat untuk berlutut lalu memberikan hormat dengan merapatkan kedua
tangan dan diletakkan di kening sebanyak tiga sambil berbisik halus.
“Sampurasun kakang Semar, bangunlah adikmu datang berkunjung”. Tidak lama kemudian terjadi gempa kecil, bukit
merekah perlahan-lahan melebar disertai batu-batu berguguran, debu-debu
bertebaran mengawani daerah itu. Tidak lama keluarlah tubuh Semar masih setinggi
50m saat awal mulai bertapa diiringi tertawa khasnya terkekeh-kekeh menggema
hingga lereng gunung. Tubuhnya tidak berubah, bersih putih kuning langsat tidak
terlihat pelapukan setelah 3.6 miliar tahun terkubur lahar dan membatu bagai
seonggok fosil. Togog melihatnya seakan baru kemarin kakaknya mulai bertapa.
“Kau tidak berubah sama sekali kakang, segar seperti biasa.” “Memangnya kau
sendiri berubah, kulihat sama saja seperti terakhir kulihat. Berapa lama
tapaku, bagaimana bumi, dan ada apa kau membangunkan aku.” “Kau tapa selama 3.6
miliar tahun kakang, bumi berkembang sesuai yang kau rencanakan kakang sesuai
‘batasan-batasan’ Allah SWT. Aku perlu pendapatmu, karena Azazil berusaha
menggagalkan upaya kakang, hewan-hewan yang hidup di seantero bumi amat
menyeramkan dan ganas. Tidak sesuai petunjuk Tuhan”, jelas Togog. Dia berujar
sambil terbang menghampiri Semar, dan memeluknya erat-erat. “Aku kangen sekali
kepadamu kakang”, Togog berucap agak terbata-bata. “Bojleng-bojleng selama itu
aku tapa yah?.. eh!..eh!.. kau kenapa sih, pakai acara peluk-pelukan segala dan
sedih sekali tampaknya kau”, seperti biasa Semar menggodanya sambil
terkekeh-kekeh melihat kelakuan saudaranya. “Ah.! kakang, kau sih tidak merasa,
karena ‘tertidur’ dalam tapa, tapi aku, 3.6 miliar tahun melanglang ke seantero
jagat raya seorang diri, membayangi semua aksi Azazil” jawab Togog. “Oh ya..
bisa kau ceritakan semua pengalamanmu, tentu amat dahsyat”, ujar Semar berbinar
berhasrat sekali mengetahui pengalaman Togog.
Kemudian
Togog mengajak Semar ke tempat bernama “Lembah pembiakan”. Disana Semar melihat
semacam kapal disertai berkelipan cahaya lampu disertai dengungan mesin. Itu
adalah kapal ruang angkasa, kapal yang sangat besar mungkin sebesar kota
Jakarta, dan tampak kapal-kapal yang lebih kecil hilir mudik bergantian transit
seperti menurunkan barang dan mengangkut barang juga. Ada portal pintu yang
terbuka dan tertutup dengan sendirinya pada kapal induk itu. Setiap terbuka
pintu maka bergerombolan hewan-hewan purba berebut keluar berteriak-teriak
memekakkan telinga. Mereka terdiri belasan jenis tidak tertentu, dilepas
kepelosok bumi. Di atas bukit Semar termangu-mangu melihat pemandangan di bawahnya,
ada rasa kecewa, sudah pasti.
“Azazil
mengembara kesemua tempat jagat raya ini, jagat raya barat, timur, utara,
selatan dan tengah. Di mana-mana bagian jagat raya dia membentuk makhluk hidup.
Konsepnya mencontoh ciptaan Tuhan, terdiri satu kepala, satu badan, dua tangan,
dua kaki, ada bagian pembuangan sisa pencernaan dari belakang dan depan, ada
alat berkembang biak, mempunyai nafsu amarah, nafsu birahi untuk
berkembang-biak, nafsu memangsa keinginan untuk makan untuk mendapatkan tenaga,
sebagian diberi nafsu berkuasa dan nafsu keserakahan. Panca inderapun dilengkapi mirip manusia,
sepasang mata untuk melihat, sepasang telinga untuk mendengar, hidung, mulut,
lidah, kulit. Untuk beradaptasi variasi panca indera berkembang bergantung lingkungan mereka tinggal. Jenis kelaminpun meniru
manusia ada laki-laki dan ada wanita. Wanitalah yang mengandung benih dari
laki-laki. Mengenai wujud makhluk, Azazil mempunyai catatan atau salinan informasi
sel-sel makhluk yang dicuri tatkala Allah menciptakan Eyang Adam. Informasi sel
makhluk hidup dinamakan ‘Kromosom’. Jadi Kromosom adalah suatu struktur makro-molekul
yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan.
Sedangkan
bentuk rupa makhluk ditentukan oleh bagian kromosom dinamakan ‘Gen’. Jadi Gen
adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom,
yaitu fokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan
oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan
demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu
organisme dapat terjaga.
Jadi
hampir di seluruh planet dalam galaksi-galaksi diseluruh jagat raya, akan
ditemui makhluk hidup mirip dengan kita – manusia - karena memang mereka
dikembangkan dari gen Eyang Adam. Adapun bentuk-bentuk makhluk yang aneh-aneh,
itu adalah akibat upaya adaptasi terhadap iklim lingkungan yang ekstrim. Azazil
merubah gen asli agar makhluk ciptaannya dapat hidup, eksis dan berkembang
biak. Azazil mempunyai ilmu pengetahuan amat tinggi, pengabdian 180000 tahun
menghasilkan pengetahun tentang alam sedemikian luar biasa. Dia mengajarkan
ilmu pengetahuan tersebut hingga berwujud sesuatu benda yang aneh-aneh dan
ajaib yang mereka namakan ‘teknologi’. Kita sudah lihat kecanggihan
pengetahuannya, yaitu kapal ruang angkasa, makhluk-makhluk ciptaan,
senjata-senjata yang aneh-aneh yang dapat diperoleh tanpa harus tapa brata.
Aku
bisa ceritakan semua planet-planet dan galaksi-galaksi di mana makhluk-makhluk
yang diciptakan memakai gen Eyang Adam, jadi sangat mirip manusia, sungguhpun
tidak mirip tapi secara konsep sama dengan manusia.
Di
sebelah BARAT JAGAT RAYA terdiri jutaan galaksi, salah satu bintangnya Vega,
dan Planetnya Okaara. sistem Bintang LHS 2520 salah satu planetnya, Planet
Krypton. Planet-planet lainnya dalam gugus berbagai galaksi; Planet Rann,
Thanagar, Oa, Korugar, Tamaran, Warworld, Mogo, Qward, Apokolips, New Genesis, Biot,
Corona Seven, Xanshi, Ryut, Ungara, Betrassus,
Xanador, Daxam, Karna, Hny'xx, Voorl, Euphorix, Slagg, Changralyn, Bizarro
World, Durla, Colu, Ancar, Bellatrix, Ysmault,
Seekwom, Kautnom, Odym, Maltus, Havania, Fourscore, Vora, Grenda, Xanthu, Trom, Braal, Rimbor, Slumburg, Sorca, Gala, Proxima
Centauri, Raeth, Terrana, Calados, Vorrin-Tog, Babylon, Kadar Zee, Krod, Thebor,
Slann, Khera, Hagar-Way, Ghan, Nerro, Gllyn, Cetus, Antares, Xtar, Krill, Medusa,
Geminius, Wengaren, Khip Vool, Vartu, Panoptes, Naltor, Winath, Orando, Imsk, Lallor,
Talok, Takron-Galtos, Starhaven, Bolovax Vik, Almerac, Kalanor, Weber's World, Cairn,
Zamaron, Cargg, Xudar, Graxos, Bgztl, Bismoll, Bunyon, Cyrem, Gyrich, Kar Zagas,
Klorra dan Murgador.
Di
sebelah TIMUR JAGAT RAYA dengan sekian juta galaksi terdiri planet-planet
sebagai berikut; A-Chiltar, Achernon, Aedi, Aerie, Alpha Centauri, Ankara, Annoval,
Arago, Archeopia, Arcturus, Ardent Spring, Argor, Arima, Ariston, Armechadon, Astra, Asylum, BaBanis, Battleworld, Berhart,
Beta, Biphasia, Birj, Birkeel, Blackworld, Breakworld, Broi, Calculex, Calurnia,
Carmondy, Centauri, Centurri-Six, Ceres, Chandilar, Ciegrim, Clarius, Contraxia, Counter-Earth, Cron, Cyber, Dakkam, Darbia, Deo, Dyofor, Ego the Living
Planet, Elanis, Entem, Femizonia, Galador,
Gunava, Hala, Halfworld, Hiberlac, Horus, Huj, Interdis, Jhb, Kakaranathara, Kallu,
Korbin, Kosmos, Krelar, Krylor, Lar,
Laxidazia, Lemista, Lumin, Maklu, Maarin, Marvan, Mobius, Moord, New Xanth, O'erlanii, Oorga, Power Planet, Quon, R'makl'z, Ria, Ryas, Sakaar, Saturn,
Sirius, Skrullos, Sszardil, Stent,
Stonus, Strontia, Taa, Tarnax, Taur, Tayp, Tekton, The World, Timor, Tsorcherhi,
Tun, Tarsis, Vega Superior, Vormir, Vrelnex, Wilamean, Wobb-Lar, Wraithworld, Wundagore, Xandar, Xanth dan Zenn-La.
Di
sebelah UTARA JAGAT RAYA, dengan sekian juta galaksi terdiri planet-planet
sebagai berikut; Planet Aargonar, Abafar, Abednedo Colonies, Abhean, Absanz, Adumar, Aeten, Affa, Agamar, Ahakista,
Ahch-To, Akiva, Akuria, Aleen, Alpinn, Allyuen, Amethia, Anantapar, Anaxes, Andelm,
Ankhural, Ankus, Ansion, Anteevy, Anthan Prime, Anzat, Aquaris, Argazda, Aria, Arieli,
Arkanis, Artiod, Asmeru, Asryphus, Atzerri, Balamak, Balmorra, Balnab, Bamayar,
Bardotta, Bastatha, Basteel, Bastion, Batonn, Bavva, Belladoon, Belderone, Belkadan,
Bellnar, Belsavis, Bendeluum, Berzite, Bescane, Bespin, Bestine, Bilbringi, Bilzen,
Bimmiel, Bimmisaari, Birgis, Birren, Blacktar, Bogden, Bomis Koori, Boranda, Borgo
Prime, Borosk, Botajef, Boz Pity, Brentaal,
Bravais, Broest, Burnin Konn, Byblos, Calcoraan, Camson, Candovant, Carlac, Carnelion,
Cartao, Castell, Centares, Cerea, Chaaktil, Chagar, Chalacta, Chalcedon, Champala,
Chandel, Chandrila, Charros, Cheelit, Cholganna, Christophsis, Chrona, Circarpous,
Ciutric, Clak'dor, Codia, Colla, Commenor, Comra, Corsin, Corulag, Coyerti, Crucival,
Crul, Csilla, Cyphar, Cyrkon, D'Qar, Daalang, Dandoran, Darknell, Darlyn Boda, Dasoor,
Daxam, Daxan Beta, Delphon, Demiloch, Denon, Dermos, Deysum, Dinwa, Dorin, Dolla,
Dowut, Draboon, Dressel, Druckenwell, Dubrillion, Durkteel, Duro, Edusa, Eiattu,
Enarc, Entralla, Epiphany, Er'Kit, Eriadu, Ertegas, Esfandia, Espirion, Etti, Eufornis,
Eufornis, Exodeen, Falleen, Farana, Farstine, Ferrok, Fest, Florrum, Fondor, Formos,
Fornax, Force, Gad, Galaan, Galidraan, Galpos, Galzez, Gamorr, Gan Moradir, Gand,
Ganthel, Garel, Garos, Gatalenta, Genassa, Generis, Gentes, Gerrenthum, Gesaral,
Ghorman, Giju, Gilvaanen, Glee Anselm, Gorse, Gozgo, Graf-World, Grange, Gravlex,
Grizmallt, Gromas, Gutretee, G'wenee, Haidoral, Halcyon, Halmad, Harloff, Haruun
Kal, Helska, Herdessa, Hevurion, Hinari, Horuz, Hosnian, Hosra, Hok, Hudalla, Iakar,
Ibaar, Iego, Iloh, Imdaar, Imvur, Indoumodo, Indupar, Insk, Ione, Irudiru, Isde
Naha, Ison, Iskalon, Ivarujar, Ivera, Jaemus, Jelucan, Jhas, Jilrua, Jiroch, Jomark,
Juntar, Kaal, Kadavo, Kalarba, Kalee, Kalevala, Kalinda, Kaller, Kallidah, Kattada,
Kardoa, Karkaris, Karfeddion, Keitum, Kelada,
Kerev Doi, Ketaris, Khorm, Khuteb, Kiffex, Kiffu, Kintan, Kirdo, Kiros, Kirtarkin,
Klatooine, Klonoid, Klytus, Kooriva, Korrus, Kril'dor, Kriselist, Kubindi, Kupoh,
Kwenn, Lah'mu, Lahn, Lahsbane, Lannik, Lanteeb, Lantillies, Lasan, Leritor, Lexrul,
Li-Toran, Lira San, Llanic, Lokori, Lola Sayu, Lonera, Lorahns, Loronar, Lorrd,
Lorta, Lotho, Lucazec, Mahranee, Makem Te, Malpaz, Manaan, Manda, Mardona, Mataou,
Megalox, Mendavi, Mennar-Daye, Metalorn, Mexeluine, Milvayne, Mirial, Mirrin
Prime, Miser, Moltok, Mon Gazza, Monastery, Montross, Mooga, Moorja, Moraga, Mordal,
Morellia, Mrisst, Mugaar, Murkhana, Mykapo,
Mytus, Naalol, Naator, Nag Ubdur, Nakadia, NaJedha, Nam Chorios, Namadii, Nanth'ri,
Nantoon, Naraka, Nar Kanji, Narq, Neimoidia, Nelvaan, NewCov, New Plympto, Nexus
Ortai, Nez Peron, Nirauan, Nixor, Nixus, Nothoiin, Noult, Null, Oba Diah, Obroa-skai,
Ogem, Ojom, Omereth, Oon, Oosalon, Ord Biniir, Ord Cantrell, Ord Cestus, Ord
Mantell, Ord Pardorn, Ord Trasi, Orinda, Orn Kios, Orondia, Orto Plutonia, Ossus,
Oulanne, Ovanis, Palanhi, Pamarthe, Pammant, Paqwepor, Pasher, Patitite Pattuna,
Patrolia, Phaeda, Phatrong, Phindar, Phorsa, Phu, Pipada, Ploo, Pollillus, Polmanar,
Pondakree, Ponemah, Prefsbelt, Promencius, Pujool, Quarzite, Quell, Quellor, Quermia,
Quila, Radnor, Rago, Rajtiri, Randon, Rakata, Ralltiir, Raxus, Raydonia, Rhen
Var, Riflor, Riin, Rinn, Ringo Vinda, Rina, Rintonne, Rion, Riosa, Roche, Rothana,
Rudrig, Sakiya, Saleucami, Salient, Samovar, Sarka, Sarrish, Scipio, Secundus
Ando, Sedratis, Seelos, Sembla, Serenno, Sernpidal, Sesid, Sevarcos, Sha Qarot,
Shantipole, Shaum Hii, Shu-Torun, Sibensko, Sirpar, Skako, Skaradosh, Sleheyron,
Sluis Van, Sneeve, Socorro, Solarine, Son-tuul, Sriluur, Starkiller, Sterdic, Stewjon,
Stygeon, Sullustans, Synistahg, Taanab, Takobo,
Tangrene, Tansyl, Taris, Taul, Tei-Untis, Teralov, Teth, Teyr, Thabeska, Thalassia,
Thisspias, Theron, Thession, Thrad, Thune, Thustra, Tibrin, Tiisheraan, Tilth, Tinnel,
Togoria, Tokmia, Tokuut, Toola, Tosste, Trenwyth, Trian, Trogan, Troiken, Tsevuka,
Tureen, Tund, Uba, Ubardia, Ubduria, Ubrikkia, Ukio, Ultaar, Umgul, Uogo'cor, Uquine,
Urce, Uviuy Exen, Uvoss, Uyter, Vakkar, Valc, Vallt, Vandyne, Vanqor, Vassek, Velmor,
Velusia, Vendaxa, Ventooine, Vertseth, Vetine, Viamarr, Vinsoth, Virujansi, Vir
Aphshire, Vivonah, Vjun, Vodran, Vondarc, Vorlag, Vrogas Vas, Vyndal, Wadi
Raffa, Wor Tandell, Whiforla, Wynkahthu, Xirl, Yabol Opa, Yaga, Yag'Dhul, Yar
Togna, Yarma, Yelsain, Ylesia, Yost, Zastiga, ZeHeth, Zequardia, Zeitooine, Zhadalene,
Zoh, Zolan dan Zygerria.
Di
sebelah SELATAN JAGAT RAYA, dengan sekian juta galaksi terdiri planet-planet
sebagai berikut; planet Tatooine, Hoth, Alderaan, Anoat, Atollon, Bespin, Cato
Neimoidia, Concord Dawn, Corellia, Coruscant, Dagobah, Dantooine, Dathomir,
Devaron, Eadu, Endor, Felucia, Geonosis, Ilum, Iridonia, Jakku, Jedha, Kamino,
Kashyyyk, Kessel, Lothal, Malachor, Malastare, Mandalore, Marvel, Maridun, Mon
Calamari, Moraband, Mortis, Mustafar, Mygeeto, Naboo, Nal Hutta, Onderon, Polis
Massa, Rishi, Rodia, Ruusan, Ryloth, Scarif, Shili, Sullust, Takodana,
Toydaria, Trandosha, Wobani, Umbara, Utapau, Yavin, Abregado-rae, Alzoc,
Ambria, Ando, Arkania, Bakura, Bonadan, Borleias, Bothawui, Byss, Carida, Da
Soocha, Drall, Dxun, Hapes, Honoghr, Ithor, J't'p'tan, Khomm, Korriban,
Kothlis, Kuat, Lwhekk, Muunilinst, Myrkr, Nkllon, N'zoth, Rattatak, Sacorria,
Selonia, Thyferra, Vortex, Wayland dan Zonama Sekot.
Di
sebelah TENGAH JAGAT RAYA, selain di
bumi kita juga ada di galaksi Carris major, Sagitarius Dwarf, Ursa Major, Small
Magellaric, Andromeda, Carina Dwarf, Fornax Dwarf, Leoll Dwarf, Phoenix Dwarf, Sextans
Dwarf, Barnard Galaxy dan Cetus Dwarf.
Semua sudah kuceritakan kepadamu kakang, dengan Ajian Pustaka Darla yang kita miliki, otomatis apa yang kuketahui kau ketahui juga”, demikian Togog mengakhiri uraian laporannya. “Luar biasa pengalamanmu Togog. Aku kagum dan bangga sekali, kau bisa memantau sebanyak itu. Tapi kulihat yang terbanyak adalah di jagat raya sebelah utara. Apa yang terjadi disana?”.
“Di
jagat raya sebelah utara memang cukup banyak galaksi, beberapa ribu, dan
sedikit bintang, tapi banyak planet-planet kecil yang dihuni beraneka ragam
makhluk hidup. Karena iklim dan atmosfir sangat bersahabat dengan kondisi tubuh
makhluk itu, hampir seluruh planet ada penghuninya. Azazil mengarahkan mereka
untuk menjadi perompak angkasa, nelayan, petani dan dukun-dukun tradional yang
menyembah dirinya. Dia kembangkan juga ilmu-ilmu sihir hitam dan tentu saja dikembangkan teknologi ruang angkasa. Maka
mereka bisa berinteraksi ke semua planet-planet dan antar galaksi. Syukurlah
tidak ada ambisi dan keserakahan untuk menguasai semua planet dan galaksi, jadi
menurutku tidak begitu merepotkan. Beda dengan jagat raya sebelah selatan. Kebudayaan
dan teknologi sudah sangat maju, tapi ada keserakahan dari suatu makhluk
bernama “Ragnarok”. Dia binaan Azazil, memang diciptakan untuk membuat
kekacauan dan kekisruhan sosial, ekonomi, budaya dan politik.
Sehingga
ada upaya sekelompok persekongkolan jahat pimpinan Ragnarok untuk menciptakan
kerajan tunggal yang memimpin seluruh galaksi jagat raya selatan dan dia sebagai
Maha Kaisar. Pertempuran tidak dapat dihindari dari pihak-pihak yang tidak
sepaham, yang menginginkan kemerdekaan memerintah masing-masing galaksi.
Pertempuran sudah berjalan belasan tahun, selain mengandalkan teknologi juga
memakai kekuatan sihir dan magic. Pihak pemberontak dapat mengimbangi dalam
bidang teknologi, tapi pada kekuatan tidak kasat mata, sihir, magic mereka
benar-benar kewalahan, mereka sedang diambang kekalahan besar. Aku tidak dapat
turun membantu, karena memang tidak ada perintah dari Allah SWT., tapi aku
mengambil inisiatip dengan merekut tiga pemuda calon ksatria dari sekian ratus
bibit-bibit unggul. Yang pertama paling berbakat bernama “Yoda” kuberi
kepandaian tempur dengan segala jenis senjata dan kekuatan mengendalikan semua
jenis materi (telekinesis) dan kemampuan mengendalikan cahaya dan petir. Pemuda
kedua saudara kembar Yoda, bernama “Zuka” kuberi kepandaian tempur sama dengan
Yoda, kepandaian tempur dengan segala jenis senjata ditambah kekuatan
mengendalikan air, api dan angin. Ksatria ketiga seorang wanita bernama
“Kriaxi” sama kuberi kepandaian tempur dengan segala jenis senjata ditambah sihir
dan magic. Ketiga ksatria itu kulihat mulai membentuk pasukan, membina mereka
dengan kepandaian yang mereka miliki untuk menjadi pasukan khusus melawan
kekuatan sihir dan magic pihak lawan. Para pasukan pemberontak menamakan mereka
‘Ksatria Jedi’.
Karena
pertempurannya berlangsung antar pahlawan-pahlawan dan ksatria-ksatria antar
bintang-bintang dan antar galaksi, maka mereka menyebut perjuangannya sebagai
‘Perang Bintang’. Saat ini masih berlangsung tetapi sudah merubah keadaan dan
tujuan, kekaisaran sedang dirubah menjadi republik.
Jagat
raya sebelah Barat dan Timur juga di arahkan memiliki teknologi tinggi tetapi
diberi kekuatan supranatural amat dasyat dan mengerikan. Menurutku, kedua
bagian Jagat Raya ini lebih berbahaya daripada sebelah Selatan dan Utara.
Azazil mengarahkan mereka bukan semata-mata kepuasan berkuasa tapi juga
menghancur-leburkan jagat ini. Jika mereka berniat menginvasi ke bagian selatan
dan utara jagat, saya rasa kedua bagian jagat ini tidak akan dapat bertahan
lama”, Togog mengakhiri pengalaman hasil pengamatannya.
“Luar
biasa sekali tindakanmu Togog, aku setuju semua yang sudah kau lakukan.
Baik..baik.. sekarang kita mulai dari bumi kita dulu yang di acak-acak Azazil’,
ujar Semar sambil pandangannya di arahkan kebawah menyapu gerombolan
hewan-hewan buas yang berlomba untuk menyebar ke seluruh permukaan bumi.
“Aku
ada usul kakang, coba lihat batu-batu besar yang melintasi bumi dengan cepat
(meteor). Aku akan menimpakan ke lokasi pusat pembiakan ini dengan batu maha
raksasa itu.” “Aku setuju, hayo kita kerjakan, kau saja yang ‘menimpuk’, aku
akan menciptakan asap peredam api agar tidak terlalu lama bumi terbakar dan
tertutup abu ledakan tanah. Nanti asap itu akan menjadi lapisan udara (ozon) di
atmosfir bumi ini”, jawab Semar.
Maka
segera saja kedua Dewa Pelindung dan Pengayom Alam Semesta melesat ke angkasa
mengejar meteor yang paling besar, kira-kira sebesar Kota New York.
(BERSAMBUNG).
** & **
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke Blog saya, semoga semua hari-hari anda sejahtera dan sukses selalu, diberi petunjuk oleh-Nya, amin.