Awal
Waktu Prasejarah (sesi 8/8 sesi).
Mereka
berdua sebenarnya mampu dengan sekali pukul menghancur total lokasi pembibitan dan
seluruh permukaan bumi sekaligus membunuh makhluk-makhluk purba itu. Tapi
dengan menimpakan sesuatu untuk memusnahkan suatu karya kebanggaan akan memberi
kesan lebih menyakitkan. Sebab seakan hendak menista suatu karya dengan benda
tak berharga. Ada yang merasa lebih tentram jika buah karyanya disambit
sebongkah intan, atau pasrah menerima ketika kepala tertimpa koper berisi uang.
Tapi akan uring-uringan mengomel ketika batu yang disambitkan, atau kepala
tertimpa buah kelapa atau duren busuk. Walau kedua-duanya akan sama-sama menyebabkan
kepala benjol. Ada pula orang yang bangga ketika tertabrak mobil Rolls Royce daripada
tertabrak mobil angkutan umum, walau kedua-duanya sama-sama membikin memar atau
mungkin patah tulang. Taktik urat syaraf (psy war) inilah yang sedang dilakukan
keduanya untuk mengecohkan konsentrasi Iblis Azazil.
Maka
dipilihlah sebongkah meteor yang sedang melintas sangat cepat melewati bumi.
Togog memilih bongkah meteor terbesar, tak terlalu sukar mengejar kecepatan melintas
meteor tersebut. Dengan tiba-tiba saja Togog sudah berada di muka meteor,
merengkuh dan mengangkatnya. Meteor sebesar kota New York yang ditimpakan bisa
menimbulkan daya ledak sebesar 1000 bom nuklir, kiamat buat bumi, tanah dan
bebatuan akan terangkat ke udara menyebar bersama awan selama bulanan, air laut
terpencar kesegala arah bagaikan ribuan proyektil peluru yang ditembakkan dengan
bersamaan waktu menghancurkan semua benda di seluruh permukaan bumi. Gelombang
samudera akan menciptakan tsunami setinggi ratusan meter, yang mampu meratakan
kota sebesar New York atau LA. Angkasa yang tertutup debu dan abu ledakan akan
menghalangi sinar matahari, otomatis akan menghentikan fotosintesis tanaman
sekaligus membunuhnya. Belum lagi api ledakan dari pesawat laboratorium akan
menambah daya rusak. Kesimpulan semua makhluk bernyawa akan musnah mati dalam
hitungan menit, bahkan bakteri sekalipun.
Tetapi
tidak akan ditemui dikemudian hari bekas-bekas penghancuran lokasi pembibitan
makhluk purba yang ditimpa batu meteor Togog. Sebab dengan cermat ‘asap’ buatan
Semar bekerja berputar-putar berkeliling ‘mengampelas’ permukaan bumi sekaligus
menyapu semua yang mengapung di udara, awan abu dan debu, bersih rapih
sekaligus api ledakan dan cekungan raksasa lubang bekas tumbukan meteor di
permukaan bumi, kemudian ‘asap’ itu lenyap menguap ke atmosfir membentuk
lapisan ozon.
Sepasang
mata bercahaya memancarkan api, pertanda menahan luapan amarah, buah karya
kebanggaannya dilenyapkan hanya dengan ‘sekali sambit sebutir batu’. Dia hanya
berani menampakkan wajah garangnya saja ketika memaki, jika Iblis muncul dengan
tubuh utuh, dia khawatir tidak punya waktu melarikan diri jika kedua musuhnya
berniat mencokoknya. Dia masih kurang percaya diri dapat melawan mereka berdua,
bahkan untuk menghadapi salah seorang diantaranya saja, dia harus berhitung
ulang. Tapi yang utama dia mempunyai ‘satu prioritas utama’ yang tetap harus
dijalankan, dendam pada Adam dan seluruh keturunannya, tidak boleh tertunda
oleh suatu kepentingan sebesar dan sepenting apapun.
“Apa
.. apa yang kalian lakukan.. hei! Tidakkah kalian tahu apa yang sudah aku
perbuat untuk bumi Allah ini. Kalian mengacaukan suatu kelangsungan hidup dan
takdir”, Iblis memulai percakapan dengan berusaha menimpakan semua kesalahan
kepada pihak Semar dan Togog.
“Hei Iblis kau telah berbuat lebih dari yang
disepakati dengan Allah, bukankah semua permintaan dan semua jalan untuk
menyesatkan Nabi Adam dan seluruh keturunannya sudah dikabulkan Allah SWT.
Camkan itu, bagaimana bisa kau mengerjakan yang bukan disepakati kepadamu”,
ujar Semar mulai memaki mengingatkan Azazil. “Kalian tahu semua itu, bagaimana
mungkin, bukankah saat itu terjadi hanya ada Aku dan Allah, atau Allah, Aku,
para Malaikat dan Adam”, tanya Azazil kurang yakin. “Jika Allah menghendaki,
maka kamipun tahu, apa perlu kami sebutkan apa-apa yang dijanjikan Allah SWT.
kepadamu, hey..”, gertak Semar. Sejak melihat ‘karyanya’ dihancurkan, Azazil
sesungguhnya sudah tertekan, turun mental. Seperti petarung tinju saat turun
mental, tertekan jika melihat lawan masih perkasa atau tidak bergeming dengan
pukulan-pukulannya. Atau jika terjadi pada forum seminar, seorang presenter
kehilangan konsentrasi, tidak fokus pada jawabannya karena mendengar
pertanyaan-pertanyaan para peserta begitu sulit luar biasa. Ciri utama yang
akan timbul adalah keringat dingin yang membanjiri tubuhnya.
Azazil
begitu tertekan tatkala Semar menyebutkan semua kesepakatan antara Iblis Azazil
dengan Allah SWT. “Coba simak apa yang akan kukatakan ini Iblis, tempat
kediamanmu ialah jamban (tandas-wc); tempatmu berkumpul ialah di pasar-pasar,
tampat-tempat hiburan (pusat membelanjaan atau Mall, club malam, pesta-pesta
maksiat, majlis maksiat) dan sebagainya; makanan untukmu ialah sesuatu yang
tidak disebut nama Allah; minuman untukmu ialah sesuatu yang memabukkan dan
yang tidak dimulai dengan nama Allah; azan untukmu ialah seruling; bahan
bacaanmu ialah syair (sajak, lagu, puisi yang melalaikan manusia dari mengingat
Tuhan); tulisanmu adalah tulisan gincu yang palsu dibadan, (seperti gincu,
tato, tahi lalat yang diada-adakan dan yang lebih kurang sama dengannya); cerita-cerita
bagimu adalah kata-kata dusta (bohong atau yang berkaitan dengannya); para
utusanmu ialah terdiri dari dukun (peramal nasib), ataupun yang lebih kurang
sama dengannya; perangkap untukmu ialah wanita-wanita binal”.
“Selanjutnya
Allah sudah mengabulkan semua permintaanmu yaitu; kau meminta agar Allah membiarkanmu
berbagi alam harta dan anak manusia; kau akan makan dari harta yang tidak
dizakatkan. Kau juga makan makanan haram yang bercampur dengan riba; Kau minta
agar Allah membiarkanmu ikut bersama dengan orang-orang yang berhubungan
(bersetubuh) dengan istrinya tanpa berlindung kepada Allah. Setan akan ikut
bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada setan; Kau minta
agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan yang berjalan tidak
untuk tujuan yang halal; Kau minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai
rumahmu; Kau minta agar Allah menjadikan pasar sebagi masjidmu; Kau minta agar
Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurmu; Kau meminta agar Allah
memberikanmu saudara, yaitu orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat;
Kau minta agar Allah membuatmu bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa
melihatmu tanpa seizin Allah hanya sebagian saja yang bisa melihatmu; Kau meminta
agar Allah memberimu kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. “
Sambung
Semar: “Inilah strategimu untuk menjatuhkan manusia hei.. Iblis; kau akan
mendatangi manusia dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri manusia.
Engkau mengharapkan tidak akan mendapati kebanyakan manusia bersyukur (taat). Tapi
Allah SWT telah memberikan senjata untuk melawannya yaitu: IMAN, ISLAM, TAUHID
dan MAKHRIFAT.
Tapi
simak baik-baik Iblis, apabila sudah tertancap yang empat (Iman, Islam, Tauhid
dan Makhrifat) pada manusia, kalau didalam dadanya ada IMAN, maka akan
terpancarlah NUR IMAN yang selalu menjaga keyakinannya kepada ALLAH SWT. Dan
bila pada dirinya ada ISLAM, maka akan terpancarlah NUR ISLAM dari hatinya
sehingga dengan suka rela ia akan menegakkan syari’at ISLAM pada dirinya. Dan
bila pada dirinya ada TAUHID, maka terpancarlah NUR TAUHID dari dirinya,
sehingga murni LAILAHAILLALLAH, yang ia ucapkan. Karena kalimat TAUHID itu
tercipta dari adanya NUR TAUHID pada hati sehingga memberi bekas pada setiap
anggota dan pekerjaannya. Akhirnya ia tidak akan bergantung pada yang lain
daripada ALLAH SWT. Tidak ada pada dirinya CINTA DUNIA dan TAKUT MATI. Dan
ketahuilah bila ada MAKHRIFAT padanya untuk pengenalan akan ALLAH SWT., niscaya
ia tidak akan berpaling dari kedudukan untuk mengenal-NYA walaupun berjuta
hantaman dari SYETAN datang padanya, dalam keadaan NYATA ataupun yang GHOIB.
“Aku
benci kalian .. aku benci kalian, kalian benar-benar pengganjal usahaku dan
penghalang langkahku”, Iblis mengomel nyerocos uring-uringan rahasianya
diketahui. “Bukan kami yang seharusnya kau benci Iblis, kau bisa menyingkirkan
kami dengan kesaktianmu, tapi kenapa tidak kau lakukan sejak pertemuan kita
pada Dentuman Besar terjadi”, selidik Semar sekaligus memancing kelemahan
Iblis.
“Wahai
keturunan Adam, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci
Allah yang menjadikan kalian pengganjal sebelum musuh utamaku lahir yaitu para
nabi dan rasul, tapi yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka
dan pemimpin penduduk neraka aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin
aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.” Iblis lalu melanjutkan “Wahai keturunan
Adam, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun. Aku hanya bisa membisikkan dan
menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa walau seorang pun di
planet dan jagat raya ini untuk beriman kepada Allah SWT. Sebagaimana para
Rasul kelak. Tidak bisa memberikan hidayah sedikitpun. Para Rasul hanya menyampaikan
amanah. Jika Para Rasul bisa memberikan hidayah (petunjuk keimanan), maka tak
akan ada satupun kaum kafir di muka bumi ini. Aku hanya bisa menjadi penyebab
untuk orang yang telah ditentukan sengsara hidupnya. Orang yang bahagia adalah
orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Orang yang sengsara
adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Iblis
melanjutkan: “Musuh utamaku yang kuhadapi langsung adalah Para Rasul terutama
Nabi terakhir yang bernama Muhammad Khatamul Anbiya, dia musuhku yang paling
besar di antara segala musuhku di muka bumi ini. Aku dapat merubah diriku
seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun
tidak berbeda, kecuali dirinya saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah
oleh Allah. Kiranya aku menyerupai dirinya, maka terbakarlah diriku menjadi
abu. Aku cabut iktikad dan niat anak Adam supaya menjadi kafir karena Muhammad
berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama
Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau
munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam yaitu umat Muhammad dari jalan
benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di
dalamnya bersamaku.”
Iblis
melanjutkan penjelasannya: “Lainnya yang kubenci ialah, anak muda yang bertaqwa
dan secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Allah SWT.; Orang
Alim (yang berilmu) dan Wara' (menjaga diri dari syubhat) dan orang yang
penyabar; Orang yang terus menerus dalam keadaan suci dan menjaga diri dari
kotoran. Yaitu orang yang selalu memperbaiki wudhunya. Oleh karena itu banyak
ahli ibadah yang selalu dalam kondisi suci (mempunyai wudhu) walaupun tidak
akan melakukan shalat. Begitu juga orang yang selalu menjaga dan membersihkan
hatinya dari sifat su'uzhan (berprasangka buruk), iri hati, dengki dan
sebagainya. Kemudian orang yang
menghilangkan penyakit hatinya, karena orang yang selalu bersih badan hatinya
serta bersih dari dosa (selalu betaubat) orang itu dicintai Allah SWT.;
selanjutnya adalah Orang miskin (fakir) yang sabar dan tidak menceritakan atau
mengadukan kefakiran dan keluh kesahnya kepada orang lain. Keluh kesahnya hanya diadukan kepada Allah
SWT semata, dan aku paling tidak senang kepada manusia yang dicintai Allah; Orang
yang pandai bersyukur. Yaitu jika aku melihat dia mengambil dan meletakkan
sesuatu pada tempatnya yang halal, tidak tamak, qanaah (menerima apa adanya
pemberian Allah) dan selalu bersedekah dari kelebihan yang dia miliki. Aku pasti menggoda orang seperti itu agar dia
tidak lagi bersyukur dan aku akan menakut-nakutinya dengan kemiskinan dan
mengajaknya berbuat kejahatan”, Iblis mendesah berat sekali rasanya seperti
memikul suatu beban dipundaknya.
“Kau
belum selesai kurasa, siapa saja yang mudah kau kalahkan dan paling kau
sukai?”, tanya Semar. Jawab Iblis: “Adalah bagi perempuan yang merenggangkan
kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, hingga mengeluarkan benih yang
salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai
dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada
emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya
dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara
lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang
peraturan dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal,
fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu
maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina.
Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga
menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila
mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal
ibadah, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku
goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda
hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya.
Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah
aku goda mereka setiap saat”, Iblis melengos dari pandangan Semar dengan perasaan
sebal, karena merasa di rendahkan kesukaannya ternyata yang mudah dia kalahkan.
Iblis
melanjutkan untuk menaikkan pamornya dengan bercerita; “Tahukah kalian, saat
ini sebelum Muhammad lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah
dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh
manusia beribadah serta balasan pahala dan surga mereka. Kemudian aku turun ke
dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya aku
dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab
bid’ah dan carut-marut. Tetapi
ketika Muhammad lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk
naik ke langit serta mencuri rahasia, karena banyak Malaikat yang menjaga di
setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat
akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Akan banyak bala tentaraku
yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka
besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.”
Semar
menyerobot: “Pasti masih banyak orang yang kau benci, dan lebih menjadi
prioritas perhatianmu dibandingkan kami, dan mereka tidak dapat kau kalahkan walau
mereka tidak mempunyai kesaktian bukan?.”
Jawab
Iblis: “Pertama sekali aku palingkan iktikad atau niatnya, imannya kepada kafir
juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak
berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan
mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku. Bagi yang mengerjakan sholat,
dia sebesar-besarnya kesusahanku. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku.
Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada
setiap anggota badannya. Beberapa Iblis datang pada setiap anggota badannya,
membujuk supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada
pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat habis sholatnya,
hilang khusyuknya – matanya senantiasa melirik ke kiri kanan, telinganya senantiasa
mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Iblis lainnya duduk di
belakang badan orang yang sholat itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama,
penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis
sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para pasukan Iblis
itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka
dengan seberat-berat hukuman.
Selanjutnya
pembaca Ayat Suci Al Qur’an, kitab suci Muhammad dan umatnya. Jika mereka
membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus
segala uratku lalu aku lari daripadanya. Dan yang berhaji, binasalah diriku,
gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya.
Inilah
bencana yang paling besar bahayanya kepadaku karena umat Muhammad. Apabila
masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan
seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah
akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat
besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan
hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung
dan ikan-ikan semua hewan siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang
berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap
masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu
surga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang
bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam surga. Pada hari umat Muhammad
mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan
garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki
dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang
amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah
habis umat Muhammad berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak
mengganggu umatnya. Umat Muhammad sendiri telah merasa ketenangan berpuasa
sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa
takut dibandingkan bulan biasa.”
“Hei
Iblis, kau sudah bercerita tentang keluhuran Nabi Muhammad saw. sekaligus kebencianmu kepada beliau,
sungguhpun beliau belum lahir. Tapi bagaimana dengan sahabat utama yang empat
itu”, selidik Semar.
Iblis
semakin lemas mendesah berat, dia bagai pesakitan penjahat sedang di interogasi
para Provost yang garang-garang. “Kalian tahu juga mereka... hhhh!.. Seluruh
sahabat Muhammad juga adalah sebesar – besar seteruku. Tiada upayaku melawannya
dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena Muhammad sendiri
berkata: “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu
mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk.”
Sayidina
Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersama Muhammad, aku tidak dapat mendekatinya,
apalagi setelah berdampingan dengannya. Dia begitu percaya atas kebenaran Muhammad
hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan Muhammad sendiri telah mengatakan jika
ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan
lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia adalah mertuanya karena
Muhammad menikah dengan anaknya, Sayidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz
Hadits-haditsnya.
Sayidina
Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat
keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang
wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini
karena imannya sangat kuat apalagi Muhammad telah mengatakan, “Jikalau adanya
Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang
harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar
‘Al-Faruq’.
Sayidina
Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa
bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid
dan menjadi menantu Muhammad sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat
datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu
kepadanya hingga Muhammad mengatakan, “Barang siapa menulis Bismillahir
rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, niscaya
mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid.”
Sayidina
Ali Abi Talib pun aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan
perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin
memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat
beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan
tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sembarang berhala. Bergelar ‘Ali
Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’
dan Muhammad sendiri berkata, “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya.”
Tambahan pula dia menjadi menantunya, semakin aku ngeri kepadanya.”
Semar bertanya: “Bagaimana tipu daya engkau kepada manusia
terutama umat Nabi Muhammad saw.?”
Jawab
Iblis: “Umat Muhammad itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari
langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat
kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya
seperti kata Jibril a.s, “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat.”
Yang
kedua seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia
Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan.
Yang
ketiga seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan
amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku
putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti
kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut
ilmu, tiada masa beramal ibadah, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin dalam
beribadah.
Lalu
aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya,
maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan
istana mahligainya. Bila terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa
bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut harta dunia,
bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur.”
“Apa
pendapatmu mengenai itikad dan tekad manusia beragama sebenarnya?”, tanya Semar
ingin tahu cara dan pola pikir Iblis.
Jawab
Iblis: “Orang akan serupa aku ialah orang yang meringankan syariat Muhammad dan
membenci orang belajar agama Islam; Orang mencahayakan mukaku adalah Orang yang
berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pengingkar janji; satu rahasia yang
sering diabaikan manusia adalah jika seorang Islam pergi buang air besar serta
tidak membaca doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri
ke badannya tanpa dia sadari; tapi manusia dapat menolak tipu dayaku jika dia
berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan
perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah
marahnya; selain itu ada yang aku sukai pada manusia adalah lelaki dan
perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu
kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang,
bergantung, berbuai seperti kutu pada bulu itu; manusia akan kuanggap saudara
apabila orang yang tidur menelungkup, orang yang matanya terbuka di waktu subuh
tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar.
Demikian juga pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya’, aku beratkan hatinya
untuk sholat; tekad manusia beragama dapat membinasakan aku apabila orang yang
banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak
bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam; pecah mataku
apabila ada orang yang duduk di dalam masjid serta beritikaf di dalamnya. Dan orang
yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata mereka, membantu makan dan
pakaian mereka selama mereka hidup, karena Muhammad telah bersabda, ‘Surga itu
di bawah telapak kaki ibu’”
Iblis
menghentikan uraiannya, dia tampak susah sekali, dia berat sangat gundah dan sudah
tidak memperhatikan sekelilingnya, tidak memperdulikan Semar dan Togog yang
tersenyum-senyum menang tanpa harus bertarung. Mereka bermaksud memukul lebih dalam
pada Azazil. “Tahukah kau Iblis permintaan musuhmu Nabi Adam as. kepada Allah. Sebelum
kau pergi aku akan ‘bekali’ ini”. Maka mulailah Semar bercerita juga sebagai
berikut.
“Engkau
telah memberi peluang kepada musuh-Mu untuk menguasaiku dan telah mendukungnya
dengan kekuatan-Mu. Lalu bagaimana aku bisa melawannya?” tanya Nabi Adam as.
kepada Allah SWT.
“Ku-lindungi
kamu dengan malaikat-Ku”, jawab Allah.
“Tambahkan
kekuatan lainnya untukku” tambah Nabi Adam as.
“Aku
tidak akan menghukummu jika engkau alpa dan lupa”, jawab Allah SWT.
“Tambahkan
karunia-Mu lagi” tambah Nabi Adam as.
“Aku
tidak akan menuliskan dosa atas niat burukmu” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi wahai Tuhan” pinta Nabi Adam as.
Allah
SWT. menjawab permintaan Nabi Adam A.s,
“Jika kamu tidak jadi melakukan niat burukmu, Aku tulis niat buruk yang tidak
jadi itu menjadi kebaikan”.
“Tambahkan
lagi untukku” pinta Nabi Adam as. lagi.
“Aku
akan menuliskan pahala untukmu atas niat baikmu” kata Allah SWT.
“Tambahkan
lagi wahai Tuhan” pinta lagi nabi Adam as.
“Jika
kamu mengerjakan niat baik tersebut, kebaikan itu akan ditulis sepuluh kali
lipat” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah” pinta Nabi Adam as. lagi.
“Aku
akan melipatya hingga tujuh ratus kali lipat” jawab Allah SWT.
“Tambahkan lagi yaa Allah”, Nabi Adam as.
belum puas.
“Hingga
berkali-kali lipat” Allah SWT. masih memenuhi.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Jika
kamu melakukan keburukan, amal buruk itu baru ditulis tujuh jam kemudian,”
begitu Allah SWT.memberi jaminan.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Rahmat-Ku
mendahului murka-Ku,” begitu kata Tuhan.
“Tuhan,
dia mengalahkanku dengan tentara dan pasukan berkudanya” jawab Nabi Adam as.
“Setiap
kali kamu melahirkan anak, Aku pasti mengutus malaikat untuk menjaganya,” jawab
Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Pintu
taubat terbuka untukmu jika kamu mau bertaubat. Pintu itu juga terbuka bagi
salah seorang anak keturunanmu yang bertaubat setahun sebelum meninggal” jawab
Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Pintu
itu juga terbuka bagi salah seorang anak keturunanmu yang bertaubat sebulan
sebelum dia meninggal” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Pintu
itu juga terbuka bagi salah seorang anak keturunanmu yang bertaubat sejam
sebelum dia meninggal” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Pintu
itu juga terbuka bagi salah seorang anak keturunanmu yang bertaubat selama ajal
belum mencapai kerongkongan sebelum dia meninggal” jawab Allah SWT.
“Tambahkan lagi yaa Allah”, Nabi Adam as.
belum puas.
“Aku
turunkan untukmu kitab suci-Ku” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Aku
kirim untukmu para Rasul-Ku” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Aku
perkuat kamu dengan kebenaran yang selama kamu berpegang teguh padanya, dia
tidak akan mengalahkanmu” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Aku
ajarkan padamu tentang Firman-Ku” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Aku
jadikan adzan sebagai warisan bagi anak keturunanmu” jawab Allah SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Aku
jadikan untukmu masjid yang di tempat itu kamu bisa mengunjungi-Ku” jawab Allah
SWT.
“Tambahkan
lagi yaa Allah”, Nabi Adam as. belum puas.
“Aku
jadikan dzikir mengingat-Ku sebagai minuman untukmu” jawab Allah SWT.
“Lalu,
apa yang menjadi prajuritku?” tanya Nabi Adam as.
“Segala
yang melingkari pimpinan mereka. Pimpinan mereka itu akal” jawab Allah SWT.
“Apa
yg dimaksud dengan akal? apa pula yang dimaksud dengan prajurit ?” tanya Nabi
Adam as.
“Akal
adalah raja. Ia memiliki kekuasaan berupa makrifat. Pemimpinnya berupa akal,
sumbernya adalah otak, tempatnya berada di Shadr ( dada ) dan kekuasaannya
berada di seluruh tubuh. Ia memiliki seratus pembantu, setiap pembantu
mempunyai tugas masing-masing” jawab Allah SWT.
Demikian
Semar menyudahinya ceritanya. Ibils Azazil melotot, “Itu .. itu tidak mungkin,
bagaimana aku tidak tahu, kenapa Allah tidak mengabari aku.”, Azazil gugup,
tegang akan kemurahan-kemurahan Allah SWT. yang diterima Nabi Adam.
“Bagaimana
mengabari yang ingkar dan sudah terusir dari syurga ... hei!, sindir Togog,
diiringi tertawa terkekeh dari Semar.
Iblis
sangat terpukul sekali, kali ini sangat dahsyat, rasanya hantaman Dentuman
Besar jadi tak berarti bagi perasaannya yang dicabik-cabik habis. Tapi Iblis
lebih fokus pada pekerjaannya dimasa depan yang dirasa luar biasa berat, banyak
kekalahan sudah pasti akan ditemui, tapi dendam tetap dendam harus dibalaskan
walau seberapa besar rintangan dan halangannya, berpikir demikian langsung
timbul semangatnya, dia lenyap pergi meninggal kedua musuhnya.
Iblis tidak pergi dengan tidak membawa rencana, tapi dia akan kembali dengan serentetan
rencana gilanya yang akan merepotkan Semar dan Togog serta menggegerkan langit
Para Malaikat, dalam kisah “LOMPATAN JAUH KE DEPAN dari KOGNITIF MANUSIA”.
(TAMAT SESI INI).
** & **
subhanalah
ReplyDeleteMASYALLAH
ReplyDelete