Awal
Waktu Prasejarah (sesi 3/8 sesi).
Semar
dan Togog begitu takjub yang sedang dilakukan Azazil, jelas dia lebih memahami
mengenai alam semesta dibandingkan mereka. Dengan kelihaiannya Azazil
menciptakan ‘bintang mati’ dari ‘energi ciptaannya’, sebab saat itu jagat raya
sama sekali belum terbentuk dan belum berbentuk apa-apa. ‘Bayi’ jagat raya saat
di menit ke-7 setelah Dentuman Besar hanya berupa semburan partikel-partikel berisi
terutama foton, elektron dan neutrino (partikel yang luar biasa ringannya yang
hanya dapat dikenai forsa nuklir lemah dan forsa gravitasi), dan
antipartikelnya, serta sedikit proton dan neutron. Dengan temperatur turun ke
10E+9 derajat, kira-kira 1000 x panas pusat matahari. Namun temperatur setinggi
itu hanya dapat dicapai dari ledakan ‘bom hidrogen’. Dan sang ‘bayi’ jagat raya
terus memuai dan temperatur terus menurun, laju produksi pasangan
elektron-antielektron akan lebih rendah daripada laju anihilasinya.
Bagaimanapun
neutrino dan antineutrino tidak akan saling meniadakan karena partikel-partikel
ini lemah saja interaksinya, baik dengan sesama neutrino maupun dengan partikel
lain. Jadi partikel-partikel ini sampai sekarang masih berkeliaran memuai
menurut waktu. Keadaan gerakan partikel luar-biasa tidak beraturan, saling
berbenturan, saling menghisap, tolak-menolak atau tarik-menarik dengan
kecepatan cahaya dalam wujud gas awan. Boleh dikatakan awan gas partikel
pecahan Dentuman Besar ini, bergerak luar biasa acak, satu juta kemungkinan
mungkin masih terlalu lunak untuk menjelaskan kerusuhan keadaan alam semesta
setelah Dentuman Besar.
Bahkan
cahayapun belum terbentuk, karena gelombang elektron bebas menghamburkan cahaya
(free electrons scatter light), baru terbentuk puluhan tahun hingga 380,000
tahun kemudian. Jadi mereka bergerak dalam kondisi kegelapan alam semesta yang
menakutkan, hanya terlihat percikan-percikan hasil tabrakan partikel foton,
electron gas-gas teramat panas. Dalam keadaan gelap gulita yang sangat mencekam
di jagat raya dini itu, Azazil membuat suatu ‘Lubang Hitam (Black Hole)’
buatan. Energi yang digunakan cukup untuk membuat suatu Lubang Hitam raksasa sebesar
100 kali diameter matahari.
Apa
itu Lubang Hitam dan apa keunikannya.
Lubang
hitam adalah benda angkasa yang terbentuk sedemikian rupa sehingga memiliki
gaya tarik besar sekali. Tidak sesuatu pun dalam jangkauan medan gravitasinya
akan terbebas dari gaya tariknya. Lubang hitam bisa terbentuk dari sebuah
bintang tua. Pada bintang-kumpulan gas-gas partikel terjadi reaksi fusi nuklir
pada pusatnya yang mendorong partikel-partikel gas tadi untuk tidak tertarik ke
pusat bintang oleh gravitasinya sendiri. Jika bahan bakar reaksi fusi habis,
gaya dorong ke luar tidak lagi dihasilkan. Akibatnya, partikel-partikel gas
akan tersedot ke pusat gravitasi dan menekan seluruh massa bintang jadi lubang
hitam. Medan gravitasi lubang hitam memiliki lapisan pembatas yang jelas
membedakan kedua sisi dari batas tersebut. Membran yang menandai batas point of
no return ini dikenal sebagai ‘cakrawala peristiwa’ (event horizon). Jadi
bentuk penampang samping suatu lubang hitam dapat dianalogikan dengan dua
corong, satu corong yang menghadap ke atas itulah yang dinamakan ‘lubang hitam
(Black Hole)’ yang menghisap semua partikel, materi alam raya termasuk cahaya.
Dan corong kedua mengahadap ke bawah dinamakan ‘lubang putih (White Hole)’ yang
mengeluarkan semua partikel, materi yang dihisap pada lubang hitam. Daerah
penyempitan corong (leher botol) di ujung
bawah itulah yang dinamakan ‘cakrawala peristiwa’ (event horizon).
Event
horizon pada lubang hitam terjadi penumpukan dan pemampatan partikel dan materi
yang terhisap hingga tidak ada yang bisa keluar atau lolos sampai terjadi
pemampatan tak terhingga. Sebaliknya event horizon pada lubang putih terjadi
penguraian dan peluruhan pampatan partikel dan materi yang terhisap hingga
tidak ada lagi yang tersisah setelah keluar atau lolos. Pertemuan ujung corong
lubang hitam dan lubang putih itulah yang dinamakan ‘singularity’ yang
menimbulkan ‘paradok lubang hitam’.
Suatu
materi yang terhisap lubang hitam akan bergerak terhisap secepat cahaya. Akibat
efek perlambatan waktu pada relativitas khusus, materi atau partikel yang
terhisap akan jatuh tidak semakin cepat, melainkan semakin lambat dan akhirnya
berhenti. Lebih aneh lagi materi atau partikel akan menjadi pipih gepeng akibat
efek kontraksi panjang. Dari luar cakrawala peristiwa (event horizon), akan terlihat
lubang hitam seperti tempat sampah penuh barang.
Keunikan
lubang hitam lain adalah tidak hitam, melainkan berwarna. Pada paper-nya tahun
1976, Hawking menunjukkan bahwa permukaan cakrawala peristiwa (event horizon)
memiliki suhu sekitar 10 biliun derajat. Kondisi ini memungkinkan lubang hitam
memancarkan radiasi-disebut ‘radiasi Hawking’. Jadi, lubang hitam dapat meluruh
sampai massanya hilang. Radiasi terjadi akibat proses produksi pasangan di
cakrawala peristiwa (event horizon). Dalam teori ‘Paul Adrien Maurice Dirac’, ruang
vakum adalah lautan partikel dan anti-partikel yang dari dalam secara virtual
mungkin tercipta pasangan partikel dan anti-partikel yang kemudian lenyap jika
keduanya menyatu. Jika proses ini terjadi pada daerah cakrawala peristiwa
dan salah satu partikel yang tercipta ada dalam cakrawala peristiwa dan yang
lain di luar, maka partikel yang di luar akan mungkin lepas sebagai radiasi
Hawking.
Paradoks
Materi Lubang Hitam
Astrofisika
Stephen Hawking pertama kali mengemukakan teka-teki paradoks lubang hitam
menyampaikan perubahan pandangannya. Paradoks menyatakan bahwa semua yang masuk
lubang hitam akan lenyap bersama lenyapnya lubang hitam. Kemudian diralat bahwa
lubang hitam bisa kehilangan massa dengan radiasi. Saat itu Hawking percaya
bahwa benda apa pun yang terjebak dalam gravitasi lubang hitam tidak bisa lagi
ditelusuri. Namun, dalam konferensi internasional tentang Relativitas Umum dan
Gravitasi ke-17, Juli 2004, Hawking mengumumkan apa yang ia percayai keliru.
Menurut dia, menjelaskan yang ditelan lubang hitam mungkin bisa ditelusuri
kembali dalam bentuk yang membingungkan. Ini memungkinkan penyatuan teori
gravitasi dan mekanika kuantum.
Letak
paradoksnya
Jika
materi benar-benar hilang dalam lubang hitam, maka ada beberapa prinsip
mekanika kuantum yang dilanggar. Yang pertama adalah prinsip
mikroreversibilitas. Menurut mekanika kuantum, setiap proses fisis dapat
dibalik kejadiannya. Maka materi akhir bisa digunakan menelusuri materi awal
proses. Lubang hitam adalah sumber irreversibilitas di semesta karena salah
satu pasangan partikel yang tercipta pada produksi pasangan berada di luar
cakrawala peristiwa tidak mengandung bit informasi tentang apa yang terjadi di
sisi dalam cakrawala peristiwa.
Prinsip
selanjutnya yang dilanggar adalah unitarity. Propagasi materi dari keadaan awal
ke keadaan akhir secara matematis mengalami evolusi yang unitary. Artinya,
fluks dijamin utuh. Menurut Preskill, profesor materi kuantum di California
Institute of Technology (Caltech), yang terjadi pada lubang hitam adalah
keadaan awal materi yang murni berevolusi menjadi keadaan yang bercampur.
Keadaan ini melanggar prinsip unitarity. Lebih parah lagi, prinsip kekekalan
energi juga harus dilanggar. Dalam kekekalan energi hilangnya materi dalam
bentuk materi harus diiringi terciptanya energi sangat besar. Jika paradoks ini
benar, alam semesta akan bersuhu sekitar 1031 derajat hanya dalam beberapa
detik, yang dalam kenyataan tidak terjadi.
Solusi
yang menjanjikan.
Apa
benar materi yang masuk ke cakrawala peristiwa akan lenyap ditelan lubang
hitam? Benarkah pengamatan dari dalam cakrawala peristiwa berbeda dengan
pengamatan di luarnya? Ataukah keduanya saling melengkapi sehingga obyek yang
jatuh ke dalam lubang hitam akan terurai secara termal dan energinya disebarkan
merata ke permukaan cakrawala peristiwa dan ke luar dalam bentuk radiasi
Hawking?
Kemungkinan
pemecahan teka-teki ini datang dari teori fisika yang kini berkembang pesat:
teori string (dawai). Dua fisikawan besar yang bekerja pada bidang ini: Leonard
Susskind dari Amerika dan Gerald t’Hooft dari Belanda membuat postulat baru
yang digabungkan dengan postulat pada teori relativitas. Postulat ini dikenal
dengan prinsip complementarity pada lubang hitam. Dengan prinsip complementarity,
teori dawai punya cara untuk menjelaskan bahwa materi yang masuk lubang hitam
tidak hilang melainkan diduplikasikan ke permukaan cakrawala peristiwa.
Misalkan
sebuah atom jatuh ke lubang hitam. Karena atom ini mengalami percepatan yang
tinggi sekali, maka yang tampak pertama kali adalah inti atom yang dikelilingi
oleh awan elektron kabur. Semakin mendekati lubang hitam, gerak elektron akan
semakin lambat dan akibatnya elektron akan semakin terlihat jelas. Beberapa
saat berikutnya munculah partikel penyusun inti, proton dan neutron, diikuti
quark. Pada bagian ini teori dawai melengkapi penjelasan yang hilang
sebelumnya. Teori dawai percaya bahwa bahan penyusun materi yang fundamental
bukanlah quark melainkan dawai yang berukuran 1/1.020 kali ukuran proton.
Dawai
digambarkan seperti sehelai karet yang bisa bergetar. Frekuensi getarannya bisa
bersuperposisi dengan sesamanya dan mode getaran yang berbeda menghasilkan
partikel-partikel elementer berbeda pula. Jika frekuensi tinggi yang dimiliki
kawat berhenti, kawat semakin melar.
Dalam
gambaran atom, setelah quark muncullah kumpulan dawai penyusun atom
sesungguhnya dan dalam waktu singkat kumpulan dawai akan melar lalu memenuhi
permukaan cakrawala peristiwa. Ini berlaku untuk semua materi yang masuk lubang
hitam. Jadi bagi materi yang jatuh ke dalam lubang hitam, ia tidak melihat
perubahan selain kemusnahan dirinya dan obyek-obyek lain dalam lubang hitam.
Sementara bagi yang diluar, ia sama sekali tidak melihat bahwa materi yang
masuk hilang melainkan tersebar pada permukaan cakrawala peristiwa. Inilah
keunggulan prinsip complementarity.
Jadi
atom dan partikel dari awan debu pecahan Dentuman Besar, yang dihisap lubang
hitam buatan Azazil akan mengalami percepatan yang tinggi sekali, maka yang
tampak pertama kali adalah inti atom yang dikelilingi oleh awan elektron kabur.
Semakin mendekati lubang hitam, gerak elektron akan semakin lambat dan
akibatnya elektron akan semakin terlihat jelas. Beberapa saat berikutnya
munculah partikel penyusun inti, proton dan neutron, diikuti quark. Dan
akhirnya musnah.
Kini
bukan saja partikel pecahan Dentuman Besar yang berputar-putar mengitari
‘lubang hitam buatan’ itu, tapi juga semua partikel-partikel yang sedang
menyebar semburat kesegala arah karena dorongan ledakan Dentuman Besar, mulai
terhisap berputar-putar mengelilingi lubang hitam. Suara bergemuruh dahsyat
mengerikan di kesenyapan luar angkasa, semua debu awan materi calon jagat raya
itu, berputar-putar bercampur-baur dengan debu awan gas-gas lain, berpercikan
memancarkan api fusi nuklir dan memercikan puluhan cahaya berwarna-warni menerangi
kegelapan ‘bayi’ jagat raya, bertumpuk-tumpuk memadat dan semakin memadat
ketika mendekati gelambir lubang hitam itu. Suatu peristiwa alam yang luar
biasa menakjubkannya setelah kejadian Dentuman Besar.
Dikegelapan
yang pekat mengerikan dari ‘bayi’ jagat raya, Semar dan Togog terhenyak melihat
perbuatan Azazli, karena jika dibiarkan, ‘bayi’ jagat raya itu akan musnah
dalam belasan menit saja. Maka dengan cepat Semar bertriwikrama membesar
menjadi dua kali besar lubang hitam itu dan menghadang di mulut lubang hitam
mengibas-ngibaskan kedua tangannya, sehingga seluruh awan debu gas-gas partikel
urung terhisap masuk ke dalam lubang hitam, berpencaran ke segala arah. Suatu
aksi heroik karena selain Semar harus melawan tarikan lubang hitam, yang bahkan
cahayapun tidak kuasa menghindar dari tarikannya, juga harus menahan dorongan
gelombang awan debu gas partikel-partikel jagat raya yang bertemperatur diatas
1E+9 derajat. Dorongan gelombang awan debu gas itupun sudah sangat luar biasa,
karena tarikannya saja mampu menyeret suatu galaksi menghanyutkan dan meleburnya
bersatu dengan awan debu gas-gas tersebut. Togogpun tidak tinggal diam, dia
menghadang tidak jauh dari lubang hitam, ‘menghadang laju’ pusaran awan debu
gas-gas, sehingga Semar tidak terlalu payah menghadang dorongan awan gas jagat
raya yang terhisap itu.
Azazil
menggeram melihat semua usahanya digagalkan dengan mudah oleh kedua musuhnya.
Dia menghitung-hitung untuk menyerang dikala keduanya sedang kerepotan, tetapi
urung dilakukan karena dengan seorang dari mereka saja dia tidak yakin akan
menang, apalagi jika mereka maju berdua. Akan habis semua rencananya. Dia lebih
baik memilih cara melawan mereka secara tidak langsung, dengan rencana dan
taktik yang sudah disusunnya ratusan ribu tahun lamanya. Biarlah kali ini dia
mengalah dan mundur untuk maju dikemudian hari, asalkan dendam kesumatnya kepada
Nabi Adam as. dan seluruh keturunannya sampai kiamat dapat terlampiaskan.
Menyeret mereka ke dalam lembah kemusryikan dan kekafiran untuk teman dia di
neraka jahanam kelak.
Belasan
menit sudah Semar dan Togog berjuang ‘menghalau’ awan debu partkel-partikel
jagat raya agar terpental menjauhi lubang hitam buatan itu. Semarpun membuat
ledakan dentuman buatan walau daya ledaknya tidak ada 1/1E+6 ledakan Dentuman
Besar, akan tetapi cukup untuk mengusir seluruh awan debu jagat raya untuk
menyebar kesegenap pelosok alam semesta, memuai kembali membentuk rupa jagat
raya (galaksi-galaksi dan lainnya). Selesai sudah usaha penyelamatan itu,
‘bayi’ itu sudah aman untuk ‘tumbuh dan berkembang’. Kini tinggal mereka berdua
terhenyak dikegelapan yang mencekam, dan dengan penerangan seadanya dari
percikan-percikan benturan partikel gas, Semar mulai menghisap energi dahsyat
lubang hitam ke dalam ajiannya yang dia namakan ‘Kemayan Cungkup Jagat’. Usai
menghisap habis energi lubang hitam, lalu keduanya meninggalkan lokasi Dentuman
Besar mengikuti arah ‘koordinat alam semesta’ atau ’Sistem koordinat Ekliptika
Jagat Raya’ yang diberikan Allah SWT. untuk tugas berikutnya.
(BERSAMBUNG.).
**&**
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke Blog saya, semoga semua hari-hari anda sejahtera dan sukses selalu, diberi petunjuk oleh-Nya, amin.