Saturday, May 28, 2016

PERIODE PREMATURE DARI JURASSIC, CRETACEOUS DAN TRIASSIC.


Awal Waktu Prasejarah (sesi 7/8 sesi).
Periode Jurassic terjadi pada 56.3 juta tahun BC, perioda Cretaceous terjadi 145 juta tahun BC dan periode Triassic 201.3 juta tahun BC. Periode tersebut terjadi sesuai tatanan sejarahnya, sesuai kodratnya, atau tidak ada rekayasa sejarah. Namun bagaimana apabila karena suatu hal, ketiga periode itu ditarik untuk lahir dan eksis pada periode tanaman multi-selular pertama, tanaman ganggang (First multi-cellular plants-algae) yang muncul pada 1 miliar tahun BC atau 12.7 miliar tahun setelah Dentuman Besar, atau 3.6 miliar tahun setelah bumi dan matahari lahir.

Kelahiran prematur akan berdampak luar biasa, karena bumi masih sangat rentan dengan kehancuran benua-benua dan infiltrasi lautan meresap ke dalam bumi, serta iklim luar biasa tidak ramah masih dipenuhi gas-gas CO2 dan gas-gas metan. Apalagi belum ditemukannya tumbuhan normal, tanaman berakar tunggal apalagi berakar serabut, yang menjamin terbentuknya gas O2 yang diperlukan bagi pernafasan makhluk hidup. Lapisan atmosfir bumi masih sangat tipis sekali, sehingga memungkinkan sinar Ultra Violet dan Infra merah menerobos masuk ke permukaan bumi, membakar seluruh makhluk organik, bebatuan maupun logam tanpa ampun.

Kehidupan saat itu seharusnya masih dimulai dengan makhluk-makhluk bersel tunggal dan tumbuhan ganggang liar. Tapi itulah yang terjadi, rekayasa kelahiran prematur makhluk-makhluk hidup untuk dipaksa beradaptasi pada iklim yang bukan zamannya, dan dipaksa berjuang mengikuti seleksi alam maut permukaan bumi. Kondisi normal permukaan bumi yang pantas untuk dihuni makhluk hidup kira-kira saat 540 juta – 450 juta tahun BC, atau pada usia bumi (4.06 – 4.15) miliar tahun. Kini diusia bumi 3.6 miliar tahun, binatang-binatang purba ‘dipaksa meramaikan’ permukaan bumi.

Jenis makhluk hidup yang dikembang-biakkan adalah jenis makhluk-makhluk purbakala, baik dari golongan carnivora (pemakan daging) maupun golongan herbivora (pemakan tumbuhan), baik jenis berkaki dua, berkaki empat, melata, unggas maupun semua jenis ikan laut purba. Seluruh binatang-binatang disebar keseluruh permukaan bumi setiap tahunnya. Maka pada saat itu, permukaan bumi diperbagai tempat sudah ramai penuh-sesak dipadati binatang purba ‘imitasi’. Kenapa disebut imitasi atau artifisial atau tiruan, karena kemampuan adaptasi yang tidak lumrah makhluk hidup. Mereka mampu bernafas pada kondisi udara tipis oksigen atau dipadati CO2, tidak terbakar oleh sinar UV atau IM. Tapi kejanggalan itu ditutupi dengan insting buas binatang carnivora terhadap binatang herbivora, atau sifat kanibalisme pada sebagian makhluk-makhluk tertentu. Tapi yang menakjubkan adalah daya tahan hidup binatang herbivora ditengah langkanya tanaman-tanaman maupun tumbuhan-tumbuhan penunjang utama hidupnya. Mereka mampu hidup dari lumut-lumutan dan scizoplankton atau makhluk-makhluk ber-sel tunggal seperti amoeba dan sejenisnya yang tersebar di laut, danau dan sungai. Tetapi dalam kurun waktu tahunan mulai terlihat adanya penurunan populasi binatang herbivora, terdesak hebat oleh hewan carnivora dan langkanya sumber pangan mereka. Satu persatu mulai berjatuhan lenyap dari habitatnya. Dan bukan tidak mungkin hewan-hewan carnivorapun akan menyusul mengalaminya jika sumber pangan hewani mereka lenyap, kecuali menjadi kanibalis adalah menjadi pilihan terbaiknya.

Kesalahan ini dirasakan oleh ‘induk semang’ misterius hewan-hewan itu. Sehingga pada waktu yang tidak terlalu lama, dikembangkan pekerjaan besar-besaran bercocok-tanam ribuan jenis tanaman, terutama tanaman yang dapat menunjang hidup hewan-hewan tersebut. Sejauh ini perkembangan ‘menyimpang’ itu tidak lepas dari pengamatan Togog. Dia berniat membangunkan saudara tuanya, karena pekerjaannya disabotase dengan sangat brutal dan akan membahayakan kehidupan manusia, terutama jika Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan Allah.

Togog segera pergi ketempat dimana Semar bersemedi ‘bekerja membentuk’ bumi. Setelah semedi 3.6 miliar tahun, tubuh Semar semedi kini sudah dikubur ditutup menjadi bukit-bukit bebatuan koral andesit, batu-batu diorit, obsidian, basalt, granit atau batu apung hasil sedimen dan pemadatan lava dan lahar bercampur aduk membentuk lapisan membukit setinggi 70m, berdiri kokoh di atas gunung terpencil. Jalan ke arah bukit diatas gunung itu teramat sulit. Sebab gunung itu dikelilingi lebatnya hutan-hutan kuno atau hutan Premordial yang jutaan tahun usianya. Batang kayunya saja bisa berdiameter belasan meter hingga ratusan meter tegak menjulang tinggi ‘menyapu’ awan. Togog tercekat melihat tubuh saudaranya terkubur menjadi bukit batu-batuan, suasana sekitar gunung tempat ‘bukit tubuh Semar’ sangat lengang tidak ada kehidupan, walau hanya kicauan burung atau derik suara jangkrik. Karena memang kehidupan jenis binatang-binatang kecil pengisi suasana hutan selebat itu belum eksis saat itu.

Togog memilih tempat untuk berlutut lalu memberikan hormat dengan merapatkan kedua tangan dan diletakkan di kening sebanyak tiga sambil berbisik halus. “Sampurasun kakang Semar, bangunlah adikmu datang berkunjung”.  Tidak lama kemudian terjadi gempa kecil, bukit merekah perlahan-lahan melebar disertai batu-batu berguguran, debu-debu bertebaran mengawani daerah itu. Tidak lama keluarlah tubuh Semar masih setinggi 50m saat awal mulai bertapa diiringi tertawa khasnya terkekeh-kekeh menggema hingga lereng gunung. Tubuhnya tidak berubah, bersih putih kuning langsat tidak terlihat pelapukan setelah 3.6 miliar tahun terkubur lahar dan membatu bagai seonggok fosil. Togog melihatnya seakan baru kemarin kakaknya mulai bertapa. “Kau tidak berubah sama sekali kakang, segar seperti biasa.” “Memangnya kau sendiri berubah, kulihat sama saja seperti terakhir kulihat. Berapa lama tapaku, bagaimana bumi, dan ada apa kau membangunkan aku.” “Kau tapa selama 3.6 miliar tahun kakang, bumi berkembang sesuai yang kau rencanakan kakang sesuai ‘batasan-batasan’ Allah SWT. Aku perlu pendapatmu, karena Azazil berusaha menggagalkan upaya kakang, hewan-hewan yang hidup di seantero bumi amat menyeramkan dan ganas. Tidak sesuai petunjuk Tuhan”, jelas Togog. Dia berujar sambil terbang menghampiri Semar, dan memeluknya erat-erat. “Aku kangen sekali kepadamu kakang”, Togog berucap agak terbata-bata. “Bojleng-bojleng selama itu aku tapa yah?.. eh!..eh!.. kau kenapa sih, pakai acara peluk-pelukan segala dan sedih sekali tampaknya kau”, seperti biasa Semar menggodanya sambil terkekeh-kekeh melihat kelakuan saudaranya. “Ah.! kakang, kau sih tidak merasa, karena ‘tertidur’ dalam tapa, tapi aku, 3.6 miliar tahun melanglang ke seantero jagat raya seorang diri, membayangi semua aksi Azazil” jawab Togog. “Oh ya.. bisa kau ceritakan semua pengalamanmu, tentu amat dahsyat”, ujar Semar berbinar berhasrat sekali mengetahui pengalaman Togog.

Kemudian Togog mengajak Semar ke tempat bernama “Lembah pembiakan”. Disana Semar melihat semacam kapal disertai berkelipan cahaya lampu disertai dengungan mesin. Itu adalah kapal ruang angkasa, kapal yang sangat besar mungkin sebesar kota Jakarta, dan tampak kapal-kapal yang lebih kecil hilir mudik bergantian transit seperti menurunkan barang dan mengangkut barang juga. Ada portal pintu yang terbuka dan tertutup dengan sendirinya pada kapal induk itu. Setiap terbuka pintu maka bergerombolan hewan-hewan purba berebut keluar berteriak-teriak memekakkan telinga. Mereka terdiri belasan jenis tidak tertentu, dilepas kepelosok bumi. Di atas bukit Semar termangu-mangu melihat pemandangan di bawahnya, ada rasa kecewa, sudah pasti.

“Azazil mengembara kesemua tempat jagat raya ini, jagat raya barat, timur, utara, selatan dan tengah. Di mana-mana bagian jagat raya dia membentuk makhluk hidup. Konsepnya mencontoh ciptaan Tuhan, terdiri satu kepala, satu badan, dua tangan, dua kaki, ada bagian pembuangan sisa pencernaan dari belakang dan depan, ada alat berkembang biak, mempunyai nafsu amarah, nafsu birahi untuk berkembang-biak, nafsu memangsa keinginan untuk makan untuk mendapatkan tenaga, sebagian diberi nafsu berkuasa dan nafsu keserakahan. Panca inderapun dilengkapi mirip manusia, sepasang mata untuk melihat, sepasang telinga untuk mendengar, hidung, mulut, lidah, kulit. Untuk beradaptasi variasi panca indera berkembang bergantung lingkungan mereka tinggal. Jenis kelaminpun meniru manusia ada laki-laki dan ada wanita. Wanitalah yang mengandung benih dari laki-laki. Mengenai wujud makhluk, Azazil mempunyai catatan atau salinan informasi sel-sel makhluk yang dicuri tatkala Allah menciptakan Eyang Adam. Informasi sel makhluk hidup dinamakan ‘Kromosom’. Jadi Kromosom adalah suatu struktur makro-molekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan.
Sedangkan bentuk rupa makhluk ditentukan oleh bagian kromosom dinamakan ‘Gen’. Jadi Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom, yaitu fokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.

Jadi hampir di seluruh planet dalam galaksi-galaksi diseluruh jagat raya, akan ditemui makhluk hidup mirip dengan kita – manusia - karena memang mereka dikembangkan dari gen Eyang Adam. Adapun bentuk-bentuk makhluk yang aneh-aneh, itu adalah akibat upaya adaptasi terhadap iklim lingkungan yang ekstrim. Azazil merubah gen asli agar makhluk ciptaannya dapat hidup, eksis dan berkembang biak. Azazil mempunyai ilmu pengetahuan amat tinggi, pengabdian 180000 tahun menghasilkan pengetahun tentang alam sedemikian luar biasa. Dia mengajarkan ilmu pengetahuan tersebut hingga berwujud sesuatu benda yang aneh-aneh dan ajaib yang mereka namakan ‘teknologi’. Kita sudah lihat kecanggihan pengetahuannya, yaitu kapal ruang angkasa, makhluk-makhluk ciptaan, senjata-senjata yang aneh-aneh yang dapat diperoleh tanpa harus tapa brata.

Aku bisa ceritakan semua planet-planet dan galaksi-galaksi di mana makhluk-makhluk yang diciptakan memakai gen Eyang Adam, jadi sangat mirip manusia, sungguhpun tidak mirip tapi secara konsep sama dengan manusia.
Di sebelah BARAT JAGAT RAYA terdiri jutaan galaksi, salah satu bintangnya Vega, dan Planetnya Okaara. sistem Bintang LHS 2520 salah satu planetnya, Planet Krypton. Planet-planet lainnya dalam gugus berbagai galaksi; Planet Rann, Thanagar, Oa, Korugar, Tamaran, Warworld, Mogo, Qward, Apokolips, New Genesis, Biot, Corona Seven,  Xanshi, Ryut, Ungara, Betrassus, Xanador, Daxam, Karna, Hny'xx, Voorl, Euphorix, Slagg, Changralyn, Bizarro World, Durla, Colu, Ancar, Bellatrix,  Ysmault, Seekwom, Kautnom, Odym, Maltus, Havania, Fourscore, Vora, Grenda, Xanthu,  Trom, Braal, Rimbor, Slumburg, Sorca, Gala, Proxima Centauri, Raeth, Terrana, Calados, Vorrin-Tog, Babylon, Kadar Zee, Krod, Thebor, Slann, Khera, Hagar-Way, Ghan, Nerro, Gllyn, Cetus, Antares, Xtar, Krill, Medusa, Geminius, Wengaren, Khip Vool, Vartu, Panoptes, Naltor, Winath, Orando, Imsk, Lallor, Talok, Takron-Galtos, Starhaven, Bolovax Vik, Almerac, Kalanor, Weber's World, Cairn, Zamaron, Cargg, Xudar, Graxos, Bgztl, Bismoll, Bunyon, Cyrem, Gyrich, Kar Zagas, Klorra dan Murgador.

Di sebelah TIMUR JAGAT RAYA dengan sekian juta galaksi terdiri planet-planet sebagai berikut; A-Chiltar, Achernon, Aedi, Aerie, Alpha Centauri, Ankara, Annoval, Arago, Archeopia, Arcturus, Ardent Spring, Argor, Arima, Ariston, Armechadon, Astra, Asylum, BaBanis, Battleworld, Berhart, Beta, Biphasia, Birj, Birkeel, Blackworld, Breakworld, Broi, Calculex, Calurnia, Carmondy, Centauri, Centurri-Six, Ceres, Chandilar, Ciegrim, Clarius, Contraxia, Counter-Earth, Cron, Cyber,  Dakkam, Darbia, Deo, Dyofor, Ego the Living Planet, Elanis, Entem, Femizonia, Galador, Gunava, Hala, Halfworld, Hiberlac, Horus, Huj, Interdis, Jhb, Kakaranathara, Kallu, Korbin, Kosmos, Krelar, Krylor, Lar, Laxidazia, Lemista, Lumin, Maklu, Maarin, Marvan, Mobius, Moord, New Xanth, O'erlanii, Oorga, Power Planet, Quon, R'makl'z, Ria, Ryas, Sakaar, Saturn, Sirius, Skrullos, Sszardil, Stent, Stonus, Strontia, Taa, Tarnax, Taur, Tayp, Tekton, The World, Timor, Tsorcherhi, Tun, Tarsis, Vega Superior, Vormir, Vrelnex, Wilamean, Wobb-Lar, Wraithworld, Wundagore, Xandar, Xanth dan Zenn-La.

Di sebelah UTARA JAGAT RAYA, dengan sekian juta galaksi terdiri planet-planet sebagai berikut; Planet Aargonar, Abafar, Abednedo Colonies, Abhean, Absanz, Adumar, Aeten, Affa, Agamar, Ahakista, Ahch-To, Akiva, Akuria, Aleen, Alpinn, Allyuen, Amethia, Anantapar, Anaxes, Andelm, Ankhural, Ankus, Ansion, Anteevy, Anthan Prime, Anzat, Aquaris, Argazda, Aria, Arieli, Arkanis, Artiod, Asmeru, Asryphus, Atzerri, Balamak, Balmorra, Balnab, Bamayar, Bardotta, Bastatha, Basteel, Bastion, Batonn, Bavva, Belladoon, Belderone, Belkadan, Bellnar, Belsavis, Bendeluum, Berzite, Bescane, Bespin, Bestine, Bilbringi, Bilzen, Bimmiel, Bimmisaari, Birgis, Birren, Blacktar, Bogden, Bomis Koori, Boranda, Borgo Prime,  Borosk, Botajef, Boz Pity, Brentaal, Bravais, Broest, Burnin Konn, Byblos, Calcoraan, Camson, Candovant, Carlac, Carnelion, Cartao, Castell, Centares, Cerea, Chaaktil, Chagar, Chalacta, Chalcedon, Champala, Chandel, Chandrila, Charros, Cheelit, Cholganna, Christophsis, Chrona, Circarpous, Ciutric, Clak'dor, Codia, Colla, Commenor, Comra, Corsin, Corulag, Coyerti, Crucival, Crul, Csilla, Cyphar, Cyrkon, D'Qar, Daalang, Dandoran, Darknell, Darlyn Boda, Dasoor, Daxam, Daxan Beta, Delphon, Demiloch, Denon, Dermos, Deysum, Dinwa, Dorin, Dolla, Dowut, Draboon, Dressel, Druckenwell, Dubrillion, Durkteel, Duro, Edusa, Eiattu, Enarc, Entralla, Epiphany, Er'Kit, Eriadu, Ertegas, Esfandia, Espirion, Etti, Eufornis, Eufornis, Exodeen, Falleen, Farana, Farstine, Ferrok, Fest, Florrum, Fondor, Formos, Fornax, Force, Gad, Galaan, Galidraan, Galpos, Galzez, Gamorr, Gan Moradir, Gand, Ganthel, Garel, Garos, Gatalenta, Genassa, Generis, Gentes, Gerrenthum, Gesaral, Ghorman, Giju, Gilvaanen, Glee Anselm, Gorse, Gozgo, Graf-World, Grange, Gravlex, Grizmallt, Gromas, Gutretee, G'wenee, Haidoral, Halcyon, Halmad, Harloff, Haruun Kal, Helska, Herdessa, Hevurion, Hinari, Horuz, Hosnian, Hosra, Hok, Hudalla, Iakar, Ibaar, Iego, Iloh, Imdaar, Imvur, Indoumodo, Indupar, Insk, Ione, Irudiru, Isde Naha, Ison, Iskalon, Ivarujar, Ivera, Jaemus, Jelucan, Jhas, Jilrua, Jiroch, Jomark, Juntar, Kaal, Kadavo, Kalarba, Kalee, Kalevala, Kalinda, Kaller, Kallidah, Kattada, Kardoa, Karkaris, Karfeddion,  Keitum, Kelada, Kerev Doi, Ketaris, Khorm, Khuteb, Kiffex, Kiffu, Kintan, Kirdo, Kiros, Kirtarkin, Klatooine, Klonoid, Klytus, Kooriva, Korrus, Kril'dor, Kriselist, Kubindi, Kupoh, Kwenn, Lah'mu, Lahn, Lahsbane, Lannik, Lanteeb, Lantillies, Lasan, Leritor, Lexrul, Li-Toran, Lira San, Llanic, Lokori, Lola Sayu, Lonera, Lorahns, Loronar, Lorrd, Lorta, Lotho, Lucazec, Mahranee, Makem Te, Malpaz, Manaan, Manda, Mardona, Mataou, Megalox, Mendavi, Mennar-Daye, Metalorn, Mexeluine, Milvayne, Mirial, Mirrin Prime, Miser, Moltok, Mon Gazza, Monastery, Montross, Mooga, Moorja, Moraga, Mordal, Morellia, Mrisst, Mugaar, Murkhana,  Mykapo, Mytus, Naalol, Naator, Nag Ubdur, Nakadia, NaJedha, Nam Chorios, Namadii, Nanth'ri, Nantoon, Naraka, Nar Kanji, Narq, Neimoidia, Nelvaan, NewCov, New Plympto, Nexus Ortai, Nez Peron, Nirauan, Nixor, Nixus, Nothoiin, Noult, Null, Oba Diah, Obroa-skai, Ogem, Ojom, Omereth, Oon, Oosalon, Ord Biniir, Ord Cantrell, Ord Cestus, Ord Mantell, Ord Pardorn, Ord Trasi, Orinda, Orn Kios, Orondia, Orto Plutonia, Ossus, Oulanne, Ovanis, Palanhi, Pamarthe, Pammant, Paqwepor, Pasher, Patitite Pattuna, Patrolia, Phaeda, Phatrong, Phindar, Phorsa, Phu, Pipada, Ploo, Pollillus, Polmanar, Pondakree, Ponemah, Prefsbelt, Promencius, Pujool, Quarzite, Quell, Quellor, Quermia, Quila, Radnor, Rago, Rajtiri, Randon, Rakata, Ralltiir, Raxus, Raydonia, Rhen Var, Riflor, Riin, Rinn, Ringo Vinda, Rina, Rintonne, Rion, Riosa, Roche, Rothana, Rudrig, Sakiya, Saleucami, Salient, Samovar, Sarka, Sarrish, Scipio, Secundus Ando, Sedratis, Seelos, Sembla, Serenno, Sernpidal, Sesid, Sevarcos, Sha Qarot, Shantipole, Shaum Hii, Shu-Torun, Sibensko, Sirpar, Skako, Skaradosh, Sleheyron, Sluis Van, Sneeve, Socorro, Solarine, Son-tuul, Sriluur, Starkiller, Sterdic, Stewjon, Stygeon,  Sullustans, Synistahg, Taanab, Takobo, Tangrene, Tansyl, Taris, Taul, Tei-Untis, Teralov, Teth, Teyr, Thabeska, Thalassia, Thisspias, Theron, Thession, Thrad, Thune, Thustra, Tibrin, Tiisheraan, Tilth, Tinnel, Togoria, Tokmia, Tokuut, Toola, Tosste, Trenwyth, Trian, Trogan, Troiken, Tsevuka, Tureen, Tund, Uba, Ubardia, Ubduria, Ubrikkia, Ukio, Ultaar, Umgul, Uogo'cor, Uquine, Urce, Uviuy Exen, Uvoss, Uyter, Vakkar, Valc, Vallt, Vandyne, Vanqor, Vassek, Velmor, Velusia, Vendaxa, Ventooine, Vertseth, Vetine, Viamarr, Vinsoth, Virujansi, Vir Aphshire, Vivonah, Vjun, Vodran, Vondarc, Vorlag, Vrogas Vas, Vyndal, Wadi Raffa, Wor Tandell, Whiforla, Wynkahthu, Xirl, Yabol Opa, Yaga, Yag'Dhul, Yar Togna, Yarma, Yelsain, Ylesia, Yost, Zastiga, ZeHeth, Zequardia, Zeitooine, Zhadalene, Zoh, Zolan dan Zygerria.

Di sebelah SELATAN JAGAT RAYA, dengan sekian juta galaksi terdiri planet-planet sebagai berikut; planet Tatooine, Hoth, Alderaan, Anoat, Atollon, Bespin, Cato Neimoidia, Concord Dawn, Corellia, Coruscant, Dagobah, Dantooine, Dathomir, Devaron, Eadu, Endor, Felucia, Geonosis, Ilum, Iridonia, Jakku, Jedha, Kamino, Kashyyyk, Kessel, Lothal, Malachor, Malastare, Mandalore, Marvel, Maridun, Mon Calamari, Moraband, Mortis, Mustafar, Mygeeto, Naboo, Nal Hutta, Onderon, Polis Massa, Rishi, Rodia, Ruusan, Ryloth, Scarif, Shili, Sullust, Takodana, Toydaria, Trandosha, Wobani, Umbara, Utapau, Yavin, Abregado-rae, Alzoc, Ambria, Ando, Arkania, Bakura, Bonadan, Borleias, Bothawui, Byss, Carida, Da Soocha, Drall, Dxun, Hapes, Honoghr, Ithor, J't'p'tan, Khomm, Korriban, Kothlis, Kuat, Lwhekk, Muunilinst, Myrkr, Nkllon, N'zoth, Rattatak, Sacorria, Selonia, Thyferra, Vortex, Wayland dan Zonama Sekot.

Di sebelah TENGAH  JAGAT RAYA, selain di bumi kita juga ada di galaksi Carris major, Sagitarius Dwarf, Ursa Major, Small Magellaric, Andromeda, Carina Dwarf, Fornax Dwarf, Leoll Dwarf, Phoenix Dwarf, Sextans Dwarf, Barnard Galaxy dan Cetus Dwarf.

Semua sudah kuceritakan kepadamu kakang, dengan Ajian Pustaka Darla yang kita miliki, otomatis apa yang kuketahui kau ketahui juga”, demikian Togog mengakhiri uraian laporannya. “Luar biasa pengalamanmu Togog. Aku kagum dan bangga sekali, kau bisa memantau sebanyak itu. Tapi kulihat yang terbanyak adalah di jagat raya sebelah utara. Apa yang terjadi disana?”.

“Di jagat raya sebelah utara memang cukup banyak galaksi, beberapa ribu, dan sedikit bintang, tapi banyak planet-planet kecil yang dihuni beraneka ragam makhluk hidup. Karena iklim dan atmosfir sangat bersahabat dengan kondisi tubuh makhluk itu, hampir seluruh planet ada penghuninya. Azazil mengarahkan mereka untuk menjadi perompak angkasa, nelayan, petani dan dukun-dukun tradional yang menyembah dirinya. Dia kembangkan juga ilmu-ilmu sihir hitam dan tentu saja  dikembangkan teknologi ruang angkasa. Maka mereka bisa berinteraksi ke semua planet-planet dan antar galaksi. Syukurlah tidak ada ambisi dan keserakahan untuk menguasai semua planet dan galaksi, jadi menurutku tidak begitu merepotkan. Beda dengan jagat raya sebelah selatan. Kebudayaan dan teknologi sudah sangat maju, tapi ada keserakahan dari suatu makhluk bernama “Ragnarok”. Dia binaan Azazil, memang diciptakan untuk membuat kekacauan dan kekisruhan sosial, ekonomi, budaya dan politik.
Sehingga ada upaya sekelompok persekongkolan jahat pimpinan Ragnarok untuk menciptakan kerajan tunggal yang memimpin seluruh galaksi jagat raya selatan dan dia sebagai Maha Kaisar. Pertempuran tidak dapat dihindari dari pihak-pihak yang tidak sepaham, yang menginginkan kemerdekaan memerintah masing-masing galaksi. Pertempuran sudah berjalan belasan tahun, selain mengandalkan teknologi juga memakai kekuatan sihir dan magic. Pihak pemberontak dapat mengimbangi dalam bidang teknologi, tapi pada kekuatan tidak kasat mata, sihir, magic mereka benar-benar kewalahan, mereka sedang diambang kekalahan besar. Aku tidak dapat turun membantu, karena memang tidak ada perintah dari Allah SWT., tapi aku mengambil inisiatip dengan merekut tiga pemuda calon ksatria dari sekian ratus bibit-bibit unggul. Yang pertama paling berbakat bernama “Yoda” kuberi kepandaian tempur dengan segala jenis senjata dan kekuatan mengendalikan semua jenis materi (telekinesis) dan kemampuan mengendalikan cahaya dan petir. Pemuda kedua saudara kembar Yoda, bernama “Zuka” kuberi kepandaian tempur sama dengan Yoda, kepandaian tempur dengan segala jenis senjata ditambah kekuatan mengendalikan air, api dan angin. Ksatria ketiga seorang wanita bernama “Kriaxi” sama kuberi kepandaian tempur dengan segala jenis senjata ditambah sihir dan magic. Ketiga ksatria itu kulihat mulai membentuk pasukan, membina mereka dengan kepandaian yang mereka miliki untuk menjadi pasukan khusus melawan kekuatan sihir dan magic pihak lawan. Para pasukan pemberontak menamakan mereka ‘Ksatria Jedi’.

Karena pertempurannya berlangsung antar pahlawan-pahlawan dan ksatria-ksatria antar bintang-bintang dan antar galaksi, maka mereka menyebut perjuangannya sebagai ‘Perang Bintang’. Saat ini masih berlangsung tetapi sudah merubah keadaan dan tujuan, kekaisaran sedang dirubah menjadi republik.

Jagat raya sebelah Barat dan Timur juga di arahkan memiliki teknologi tinggi tetapi diberi kekuatan supranatural amat dasyat dan mengerikan. Menurutku, kedua bagian Jagat Raya ini lebih berbahaya daripada sebelah Selatan dan Utara. Azazil mengarahkan mereka bukan semata-mata kepuasan berkuasa tapi juga menghancur-leburkan jagat ini. Jika mereka berniat menginvasi ke bagian selatan dan utara jagat, saya rasa kedua bagian jagat ini tidak akan dapat bertahan lama”, Togog mengakhiri pengalaman hasil pengamatannya. 

“Luar biasa sekali tindakanmu Togog, aku setuju semua yang sudah kau lakukan. Baik..baik.. sekarang kita mulai dari bumi kita dulu yang di acak-acak Azazil’, ujar Semar sambil pandangannya di arahkan kebawah menyapu gerombolan hewan-hewan buas yang berlomba untuk menyebar ke seluruh permukaan bumi.

“Aku ada usul kakang, coba lihat batu-batu besar yang melintasi bumi dengan cepat (meteor). Aku akan menimpakan ke lokasi pusat pembiakan ini dengan batu maha raksasa itu.” “Aku setuju, hayo kita kerjakan, kau saja yang ‘menimpuk’, aku akan menciptakan asap peredam api agar tidak terlalu lama bumi terbakar dan tertutup abu ledakan tanah. Nanti asap itu akan menjadi lapisan udara (ozon) di atmosfir bumi ini”, jawab Semar.

Maka segera saja kedua Dewa Pelindung dan Pengayom Alam Semesta melesat ke angkasa mengejar meteor yang paling besar, kira-kira sebesar Kota New York.
(BERSAMBUNG).

** & **



No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke Blog saya, semoga semua hari-hari anda sejahtera dan sukses selalu, diberi petunjuk oleh-Nya, amin.