Friday, September 9, 2016

IHYA ULUMIDDIN buku 3


RAHASIA HATI

“Sudah kita diskusikan bahwa masyarakat itu terbentuk tidak hanya dari kumpulan individu-individu saja, melainkan harus ada ikatan yang dapat menjamin hubungan interaksi antar anggota masyarakat tersebut agar dapat berjalan terus menerus. Dan sekumpulan individu-individu manusia itu harus berada di suatu wilayah tertentu, yang mempunyai kesatuan pemikiran, perasaan dan peraturan. Bila ikatan itu tidak bisa menjamin hubungan interaksi masyarakat berlangsung secara terus menerus, maka kumpulan masyarakat itu akan pecah, bubar dan berantakan.

Thursday, September 8, 2016

IHYA ULUMIDDIN buku 2


KARAKTERISTIK MASYARAKAT ISLAM.

Perjalanan menembus ruang dan waktu sudah mempertemukan keduanya dengan pelbagai type orang dari berbagai karakteristik dalam kebudayaan setempatnya. Tentu yang paling berkesan ketika pertemuan dengan para Nabi dan Rasul Utusan Allah. Dari para utusan Allah itulah, mereka belajar berbagai kondisi dan karakteristik masyarakat dimasa kehidupan para utusan tersebut. Tentu banyak pembelajaran yang diperoleh mengenai tata cara kehidupan bermasyarakatnya, tata cara bersosial, beragama, berniaga atau berwaralaba, bertoleransi antar ummat agama maupun bertoleransi pada perbedaan status sosial, tingkat kebudayaan serta cara berpolitik demi mengurus kelangsungan kehidupan bernegara atau kerajaan saat itu.

Wednesday, September 7, 2016

IHYA ULUMIDDIN buku 1


Dalam upaya memenuhi perintah Nabi Adam as., bersilaturahim dan belajar kepada penerus-penerus Nabi Suci Muhammad saw. Kali ini ‘penjelajah ruang dan waktu pengayom dan pelindung alam semesta’, Semar dan Togog menemui Imam besar, ahli flisafat, fikih dan tasawuf yaitu Imam Ghazali, untuk mereguk dan menyelami lautan ilmu filsafat Islam dari kedalaman lautan fikir Imam tersebut. Semar dan Togog mengunjungi Imam Ghazali kira-kira beberapa hari sebelum Imam besar itu wafat pada tahun 505 H atau 1111 masehi.

Tuesday, September 6, 2016

RAHASIA DI ATAS SEGALA RAHASIA.


MEWARISI KITAB SIRRUL ASRAR MENGUAK TABIR HIJAB WAHDATUL WUJUD.
Setelah berlalunya masa keemasan Rasulullah saw. yang menurunkan, mengajarkan dan menyebarkan Islam yang tertuang dalam ‘Kalam Illahi’, masa keemasan tidak berhenti begitu saja, melainkan berlanjut kepada masa ‘Shahabat’, kemudian para ‘Tabi’in’ lalu kepada Tabi’it Tabi’in’. Dan seterusnya kepada penafsir-penafsir (al-mufa'ssirin), ahli hikmat (hukama'), ulama shufi atau para Ulama-ulama salaf’ yang sebagian kemudian menjadi Para Imam Fiqh, Para Aulia Allah, para Anbia. Masing-masing para alim itu mewariskan ilmunya dengan menuliskanya dalam kitab-kitab yang kemudian dikenal dan menyebar keseluruh pelosok dunia, yang semakin menajamkan akan keagungan KalamNya yang termaktub dalam Al-Qur’an.

Monday, September 5, 2016

PENYINGKAP KEGAIBAN, wejangan 79 – 80.


WACANA KETUJUH PULUH SEMBILAN
Kala sang wali menghadapi sakaratul maut, putranya, Abdul Wahab berkata kepadanya: “Apa yang mesti kulakukan sepeninggal Ayah.” “Kamu mesti takut kepada-Nya, jangan takut kepada selain-Nya, jangan berharap kepada selain-Nya, dan berpasrahlah hanya kepada-Nya,” jawabnya.

Sunday, September 4, 2016

PENYINGKAP KEGAIBAN, wejangan 61 – 78.


WACANA KEENAM PULUH SATU
Tuan Syaikh berwejang:
Setiap mukmin ragu dan waspada di kala menerima sesuatu, hingga hukum membolehkannya, sebagaimana Nabi Suci besabda:
“Sesungguhnya, si Mukmin itu waspada, sedang si Munafik menyambar (segala yang datang kepadanya).” 
“Sesungguhnya Mukmin ragu-ragu, campakkanlah segala penyebab keragu-raguan, dan ambillah segala yang tak menimbulkan keragu-raguan.”

Saturday, September 3, 2016

PENYINGKAP KEGAIBAN, wejangan 41 – 60.


WACANA KEEMPAT PULUH SATU
Tuan Syaikh berwejang:
Akan kami paparkan bagimu sebuah misal tentang kelimpahan, dan kami berkata : “Tidakkah kau lihat seorang raja yang menjadikan seorang biasa sebagai gubernur kota tertentu, memberinya busana kehormatan, bendera, panji-panji dan tentara, sehingga ia merasa aman, mulai yakin bahwa hal itu akan kekal, bangga dengannya, dan lupa akan keadaan sebelumnya. Ia terseret oleh kebanggaan, kesombongan, dan kesia-siaan. Maka, datanglah perintah pemecatan dari raja. Dan sang raja meminta penjelasan atas kejahatan-kejahatan yang telah dilakukannya dan pelanggarannya atas perintah dan larangannya. Lalu sang raja memenjarakannya di dalam sebuah penjara yang sempit dan gelap serta memperlama pemenjaraanya, dan orang itu terus menderita, terhinakan dan sengsara, akibar ketakaburan dan kesia-siaannya, dirinya hancur, api kehendaknya padam, dan semua ini terjadi di depan mata sang raja dan diketahuinya. Setelah itu ia menjadi kasihan terhadap orang itu, dan memerintahkan agar ia dibebaskan dari penjara, disertai kelembutan terhadapnya, dianugerahkan kembali busana kehormatan, dan dijadikannya kembali ia sebagai gubernur. Ia menganugerahkan semua ini kepada orang itu sebagai karunia cuma-cuma. Kemudain ia menjadi teguh, bersih, berkecukupan dan terahmati.

Friday, September 2, 2016

PENYINGKAP KEGAIBAN, wejangan 21 – 40.


WACANA KEDUA PULUH SATU
Tuan Syaikh berwejang:
Aku melihat setan terkutuk dalam mimpi, seolah aku berada dalam sebuah kerumunan besar, dan aku berniat membunuhnya. Lalu si setan itu berkata kepadaku, “Kenapa kamu hendak membunuhku, dan apa dosaku? Jika Allah menentukan keburukan, maka aku tak kuasa mengubahnya menjadi kebaikan. Jika Allah menentukan kebaikan, maka aku tak kuasa mengubahnya menjadi keburukan. Dan apa yang ada di tanganku?” Dan kulihat dia seperti seorang kasim, lembut ucapannya, dagunya berjenggot, hina pandangannya dan buruk mukanya, seolah ia tersenyum kepadaku, penuh malu dan ketakutan. Hal ini terjadi pada malam Ahad, 12 Zulhijjah 401 H.

Thursday, September 1, 2016

PENYINGKAP KEGAIBAN


Seperti yang sudah dipesankan Nabi Adam as., bahwa Semar dan Togog harus menemui semua penerus Nabi Akhir Zaman, Nabi Muhammad SAW. untuk menuntut dan mendalami ilmu Agama Islam. Maka pada tahun 1166 masehi atau 561 H, mereka berdua menemui Raja Para Wali Sayyid Abu Muhammad Abdul Qadir Jailani QS., yaitu beberapa hari sebelum Sang Syaikh wafat pada usia 91 tahun.