PERANG
AKHIR ZAMAN ( 2/7 ).
Ajian
melipat jagat jika digunakan didunia hanya berlangsung sekejap mata, mereka
berdua bisa berada dimana-mana. Perjalanan teleportase Semar dan Togog ke ujung
alam-semesta dimana pernah terjadi ledakan maha-dasyat (big-bang) berjarak
(hasil penelitian para ahli kini), sejauh 9,5 milyar tahun cahaya, mereka
tempuh dalam waktu puluhan menit. Tentu sangat menguras energi mereka yang
tidak sedikit.
Mereka
melayang-layang dikeheningan jagad yang mencekam, dengan kesaktian keduanya
mereka tetap dapat bernafas dan bercakap-cakap seperti biasa. Temperatur
luar-angkasa yang luar-biasa dingin juga tidak mempengaruhi tubuh mereka yang
bertelanjang dada dan tidak beralas-kaki.
Berada
ditempat itu sudah tidak asing lagi bagi mereka berdua, sebab puluhan-ribu
tahun yang lalu, mereka berdua bersama kakak tiri mereka Sanghyang Rancasan dan
adik bungsu mereka Sanghyang Manikmaya, pernah diajak ketempat itu bersama ayah
dan kakek mereka, Sanghyang Tunggal dan Sahyang Wenang. Tapi dahulu tujuan
mereka berenam untuk semedi tapa-brata semesta-alam menyerap kuasa semesta
untuk pembangunan kahyangan Suralaya dan Jonggringsalaka, suatu kerajaan
miniatur dari Kerajaan Arasy Sanghyang Esa (Allah) lengkap dengan surga dan
nerakanya. Mereka berempat diminta bantuan ayah dan kakek mereka mewujudkan
impian kakek membentuk kerajaan sendiri.
Bahkan
24.000 tahun yang lalu atas perintah Nabi Adam as. mereka diharuskan meredam
kegilaan Iblis Azazil bersama 12 Dewa2 Kegelapan seantero galaxy dialam raya.
Dan mengundang 24 Dewa-dewa seluruh galaxy kealam yang lebih tak termungkinkan
akan dihadiri makhluk-makhluk selain para malaikat dan manusia-manusia seijin
Tuhan.
Keduanya
menghela-nafas mengenang riwayat masa-lalu. Kemisteriusan tempat itu hanya
semar dan adiknya Manikmaya yang tahu riwayatnya, yang mereka sebut
'puser-jagat'. Sebab Semar dan Manikmaya-lah yang diwarisi Ajian Kaca Lopian
dan Ajian Pustaka Darya.
'Puser-Jagat'
yang mereka sebut adalah merupakan lubang alam-semesta bekas ledakan big-bang
merupakan ujung alam-semesta titik awal perkembangan alam-semesta. Menurut
Einstein, alam-semesta seperti sebuah balon yang ditiup dari ujung-lubangnya
kemudian mengembang sedikit-demi-sedikit dengan berjalannya waktu. Titik-titik
noktah hitam pada kulit balon itulah galaxy-galaxy yang bergerak saling
menjauh. Agar 'balon' tidak kempis, dan titik-titik noktah tidak saling merapat
dan bertabrakan, lubang harus diikat. Konon lubang 'puser-jagat' itu diikat
Tuhan oleh jutaan mahkluk raksasa yang membatu dan pernah menempati bumi jutaan
tahun lalu sebelum waktu dan sebelum Tuhan menciptakan Nabi Adam. Ada juga yang
menamakan tempat itu adalah 'Sumber' atau 'The Source' tempat asal-muasal
energi seluruh makhluk alam semesta.
Togog
menghela nafas mendengar penjelasan Semar akan asal-usul makhluk itu. Jutaan
jumlahnya dideretkan mengelilingi lubang 'puser-jagat'.
"Apakah
mereka ditempatkan disini semua kakang Semar, sungguh luar-biasa besarnya tubuh
mereka. Kita sudah bertriwikrama, namun tidak ada separuh tubuh mereka, hanya
kau, Ayah dan Eyang yang dapat menyamai tinggi mereka kakang." ujar Togog
termangu-mangu.
"He-he-he-he...
Semar terkekeh mendengar komentar adiknya, dulu mereka ada 9 kerajaan menempati
daratan, dasar-bumi, gunung, danau, laut, udara/angin, luar-angkasa,
api/halilintar dan atas-angin (alam malaikat). Mereka semua mempunyai kemampuan
dan kesaktian sangat hebat, hampir semua keajaiban dapat mereka lakukan,
kesaktian mereka melampui Dewa-dewa Suralaya dan Dewa-dewa dimensi lain. Tapi
karena keserakahan dan kesombongan masing-masing mereka, pertempuran antar
sesama mereka tidak dapat terelakkan dan sering dilakukan. Menciptakan
kerusakan maha dasyat di muka-bumi kita. Akhirnya mereka dikutuk Hyang Esa
menjadi batu dan dibuang kesini menjadi tali pengikat lubang puser-jagat itu".
"Seperti
kita yah kakang, namun kita beruntung tidak dihukum menjadi batu, diberi
kesempatan hidup mengawal bumi sampai akhir zaman. Sudah berapa lama mereka
dikutuk membatu dan menempati tempat ini kakang"
"He-he-he-he,
tepatnya hanya Hyang Esa yang tahu, pastinya sebelum waktu atau ribuan tahun
sebelum Sanghyang Adam lahir. Jadi sampai sekarang sudah milyaran tahun".
"Lihat
mereka satu persatu sudah meretas membebaskan diri dari kutukannya. Oleh karena
itulah Nabiullah Isa meminta kita kemari menghadapi mereka mencegah mereka
menyerbu bumi. Makhluk apa yang sedang dihadapi Nabiullah Isa dan Imam Mahdi
itu, mampu membebaskan kutukan dan mengendalikan jutaan makhluk itu jarak
sejauh ini, kakang"
"Aku
sendiri tidak-tahu Togog, pandanganku gelap, inilah aneh, lawan kita dibumi
bukan sembarangan dan sangat luar-biasa. Itulah sebabnya Nabiullah Isa meminta
kita cepat kembali kebumi membantu mereka."
"Lihat
mereka sudah menyebar dan menarik dunia-dunia (planet-planet-red.) sebesar
beberapa kali-lipat bumi kita. Kita akan digencet rupanya kakang. Apakah kita
mampu mengalahkan jutaan mereka dalam waktu singkat kakang Semar".
"He-he-he-he,
kau ini gimana toh. Memang dengan ilmu-ilmu dari Suralaya tidak akan cukup
menghadapi mereka semua. Dengan ilmu-ilmu akherat memang mampu memusnahkan
mereka, tapi butuh waktu lama. Nabiullah Isa meminta kita supaya jangan
berlama-lama disini, dan supaya melepas kekuatan alam-semesta yang dititipkan
pada kita", ujar Semar.
"Yah
kau dititipkan 20 pusaka kakang, dan aku memegang 9 pusaka, kita harus
bersama-sama melepasnya." ujar Togog semangat.
(
bersambung pada Perang Akhir Zaman 3/7 ).
*MAKHLUK
PENGHUNI BUMI SEBELUM NABI ADAM (AS)*
Teka-Teki
Makhluk Penghuni Bumi Yang DiCiptakan Sebelum Nabi Adam (as) Akhirnya Terungkap
Ibnu Abbas (ra) mengatakan:
“Setelah
Allah menyempurnakan penciptaan langit dan bumi dengan segala sifatnya, gunung-gunung
telah ditancapkan, angin telah dilepaskan, dibumi telah ada binatang-binatang
liar dan bermacam-macam burung, maka buah-buahan mengering dan berjatuhan ke
bumi dan di bumi tumbuh rerumputan yang satu sama lain saling tumpang tindih.
Pada saat itu, bumi mengadukan persoalan tersebut kepada Tuhannya. Atas
pengaduan itu, Allah menciptakan umat yang beraneka ragam dan berlainan jenis,
yang diberi nama Jin.
Mereka
memiliki jiwa dan aktivitas. Lalu mereka bertebaran seperti debu halus karena
jumlah mereka yang sangat banyak. Tanah datar, pegunungan, dan berbagai pelosok
dunia telah dipenuhi oleh mereka. Mereka menempati permukaan bumi dalam jangka
waktu yang dikehendaki oleh Allah. Di antara mereka ada yang putih, hitam,
merah, kuning, bercak-bercak, totol-totol, tuli, buta, menawan, jelek, kuat,
lemah, perempuan, dan laki-laki. Satu sama lain kawin dan melahirkan keturunan.
Mereka disebut Jin karena mereka samar, tidak kelihatan. Setelah mereka
menyesaki bumi dan dunia kian menyempit karena mereka terus bertambah,
bertambah pula bencana karena mereka, maka Allah mengirimkan angin topan kepada
mereka. Angin tersebut membinasakan mereka. Hanya sedikit dari mereka yang
tersisa. Mereka adalah yang pertama kali membuat rumah, membelah batu, memburu
burung, dan binatang liar.
Semua itu
terus-menerus mereka lakukan dalam waktu yang lama. Kemudian satu sama lain di
antara mereka saling berlaku aniaya; akibatnya, mereka saling berperang. Akan
tetapi, perangnya bukan menggunakan senjata. Sebagian di antara mereka
melenyapkan sebagian yang lain dengan memblokade rumah-rumah sehingga mereka
yang terkepung binasa karena
lapar dan
haus.
Setelah
tindakan perusakan yang dilakukan mereka kian memuncak, maka Allah mengirimkan
umat yang berasal dari laut kepada mereka yang jasad-jasadnya lebih besar
daripada mereka dan bentuknya lebih menakjubkan, yang disebut dengan Bin. Umat
tersebut menyerbu mereka
sehingga
kaum Jin binasa, tidak satu pun yang tersisa.
Jin
tinggal di bumi kurang lebih 500 tahun. Setelah itu, bumi dikuasai oleh Bin.
Mereka menikah satu sama lain, melahirkan keturunan dan berkembang biak semakin
banyak sehingga bumi kian penuh. Sebagian diantara mereka suka membenam ke bumi
lapis ketujuh (menyusul: Penduduk Bumi Lapis Tujuh) dan menetap di sana untuk
beberapa hari. Bagi mereka tidak ada tempat yang terhalang. Mereka adalah yang
pertama kali menggali sumur, membuat sungai, dan mengalirkan air dari
sumber-sumbernya dan dari laut. Mereka adalah yang pertama kali membuat
mesin/roda, membangun jembatan di atas air, menangkapi ikan di lautan, dan
memburu binatang-binatang liar di wilayah yang tidak berpenduduk.
Oleh
karena itu, semua binatang, baik di daratan maupun di lautan, mengadukan urusan
tersebut kepada Allah. Dan kerusakan yang disebabkan oleh mereka kian
bertambah. Maka, Allah menciptakan Jan.”
Ibnu
Abbas (ra) mengatakan:
“Allah
menciptakan Jan dari nyala api…” Beliau juga mengatakan bahwa Jan adalah
golongan Jin laki-laki. Mereka memiliki jenis yang beraneka ragam. Di antara
mereka ada yang disebut dengan Nahabir; ada juga yang disebut Nahamir. Umat ini
layaknya seperti manusia, suka makan, minum, dan berketurunan. Di antara mereka
ada yang Mu’min dan ada juga yang Kafir. Dan nenek moyang mereka adalah Iblis
yang dikutuk oleh Allah.
Diriwayatkan
bahwa Allah menjadikan malaikat sebagai penghuni langit dan menjadikan Jan
sebagai penghuni bumi. Setelah binatang liar dan burung mengadukan perbuatan
Jin dan Bin, Allah menciptakan Jan, sebagaimana telah diceritakan. Setelah
Allah menciptakan Jan, maka Dia menempatkan mereka di bumi. Setelah tinggal di
bumi, mereka berperang dengan Bin. Jan terlalu kuat bagi Bin hingga mereka
mampu menghancurkan Bin sampai tidak ada satu pun yang tersisa. Tinggallah Jan
di bumi. Mereka menikah satu sama lain dan melahirkan keturunan sampai bumi ini
penuh.
Selanjutnya,
di antara mereka timbul kedengkian dan aniaya. Di antara mereka banyak terjadi
pertumpahan darah. Sebagian dari mereka mengganggu sebagian lainnya. Atas
kejadian ini, bumi mengadu kepada Tuhannya. Maka, ketika itu, kepada mereka
Allah mengutus bala tentara malaikat. Dalam rombongan tersebut ada Iblis yang
dahulunya bernama ‘Azazil. Dahulunya dia merupakan ketua malaikat. Dia bersama
rombongannya mengusir Jan dari bumi. Akibatnya mereka mengungsi ke
gunung-gunung dan tinggal di sana dan Iblis merampas bumi dari mereka.
Pada
awalnya, si Iblis ini menyembah kepada Allah, baik di bumi maupun di langit.
Akan tetapi, kemudian dia ujub dengan dirinya dan dia terasuki ketakaburan
(merasa besar). Dalam keadaan demikian, Allah melihat apa yang ada di dalam
hatinya, maka Zat Yang Maha Agung berfirman:
Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30).
Kalimat
"man yufsidu fiiha" pada penggalan kalimat di atas lebih tepat jika
bukan diartikan sebagai "orang" tetapi akan lebih tepat jika dimaknai
sebagai "makhluk".
Sehingga
dari penggalan kisah yang diceritakan Ibnu Abbas (ra) tadi, terungkap sudah
pernyataan para malaikat: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu (makhluk) yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah…”,
maksudnya seperti makhluk-makhluk yang diceritakan terdahulu, yaitu Jin dan
Bin. Sebab, mereka telah melakukan kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah.
Lalu
siapakah sosok "manusia purba" yang fosil-fosilnya ditemukan dan
diketahui berumur ratusan juta tahun lalu? (Sumber: Syaikh Muhammad bin Ahmad
bin Iyas, “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” (diterjemahkan
oleh Abdul Halim), Bandung: Pustaka Hidayah, Cet. I, Oktober 2002, hal. 13-72)
Catatan:
Manusia
tidak diciptakan di bumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi. Sebagai
pengganti tentunya ada yang diganti, alias Adam bukan makhluk pertama di bumi,
dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti
makhluk di bumi, yaitu abu Jan dan banul Jan, mereka itu adalah penghuni bumi
sebelum manusia.
Bentuk
basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa
makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul Jan,
anak turun Jin, juga banul Ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh
mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari
terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.
Kalau
Dari Segi Archeology :
Berdasarkan
fosil-fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka
seperti manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang lebih primitif. Otak
mereka lebih kecil. Oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas
karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok ini
dinamakan Neanderthal.
Kemudian
datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens. Menurut
Wikipedia, Homo Sapiens mulai ada sekitar 200 ribu tahun lalu. Sedangkan
Neanderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia lenyap. Ada juga
teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum Homo Sapiens muncul. Tapi yang
pasti, Homo Sapiens bukanlah
evolusi
dari Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada sebelum
kita (manusia Homo Sapiens) ada.
Mungkin
tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori
berdasarkan sumber fosil. Namun yang paling penting mungkin sebagai orang
Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh. Ada yang
mengatakan mereka adalah dari kaum Jin. Ada juga yang mengatakan bahwa ada 3
umat yang utama sebelum Adam. Dua di antaranya dari kaum Jin. Sedangkan kaum
yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini
berdarah dan berdaging. Golongan ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan
sebagai “man yufsidu fiihaa wa yasfikud dimaa’: golongan yang membuat kerusakan
dan menumpahkan darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam QS.
Al-Baqarah: 30. Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.
MASA
LAMPAU
DAHULU
kala, ketika jaman Bani Adam belum ada, sedangkan bumi yang baru dihuni oleh
Penghuni Pertama yang diciptakan dari cahaya-Nya. Tuhan telah membuat makhluk
baru yang berada di sisi-Nya, yang bernama Abu Jan atau bapak seluruh jin. Abu
Jan adalah awal mula dari Banul Jan atau anak Jin baik yang lalu hingga sampai
akhir zaman. Banul Jan adalah Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke
bumi. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi
keempat dari bangsa Jin.
Tuhan
bertitah kepada Abu Jan ini:
“Dengan
apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jan.”
“Dengan
kasih sayang Engkau terhadap hamba ya Tuhan, maka diri Hamba pun akan berkasih
sayang dengan keturunan hamba,” Kata Abu Jan.
“Apa yang
kamu minta dari-Ku, wahai Abu Jan. Apakah kamu tahu bahwasanya kamu baru saja
Aku ciptakan dari sejenis api. Tubuhmu dari inti api dan ruhmu dari cahaya
karena setiap roh yang bernyawa aku ciptakan dari cahaya dari sisi-Ku.”
”Terima
kasih oh Tuhanku yang selalu hamba Agungkan. Hamba meminta tubuh hamba tidak
bisa dilihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang Engkau kehendaki saja yang bisa
melihat hamba dan keturunan hamba,” Kata Abu Jan.
“Akan
kukabulkan permintaanmu, selain itu apa lagi wahai Abu Jan?”
“Apakah
hamba akan hidup di surga yang hamba tempati saat ini wahai Tuhanku.”
“Kamu
bisa menempati surga ini, begitu juga untuk dirimu saja bisa terbang sesuka
hatimu dan tinggal sesuka hatimu sampai aku perintahkan dirimu turun ke bumi.
Dan ketika itu keturunanmu tidak akan sanggup mendatangi tempat ‘Surga
Pengangkatan Makhluk’ hanya dirimu saat ini yang kuat. Setelah kamu menyentuh
tanah di bumi, maka kamu menjadi makhluk bumi dan kamupun akan membuat
keturunan dan mati di bumi. Namun, hanya kamu seorang yang bisa terbang di
langit dunia ketika tinggal di bumi.”
Langit
dunia adalah Tata Surya seluruh pelosok jagad raya ini. Singgasana Tuhan berada
di luar Tata Surya yang berada di tempat kosong, tidak ada benda apapun. Itulah
disebut sebagai Arsy-Nya Tuhan, karena tempatnya sangat tinggi tidak ada
makhluk yang bisa ke sana kecuali yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri. Karena
Tuhan Maha Berkehendak, bahkan
Iblispun
tidak akan sanggup.
“Bolehkah
hamba meminta sesuatu ya Tuhanku.”
“Apa itu
permintaanmu wahai Abu Jan?”
“Jika
hamba Engkau angkat sebagai pemimpin seluruh makhluk di bumi pada masa hamba,
maka hamba meminta salah satu keturunan hamba nantinya yang bernama Iblis agar
Tuhan berkenan dia tinggal di ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Wahai Tuhanku,
jadikanlah dirinya menggantikan hamba dan berikanlah kecerdasannya seperti yang
hamba punya saat ini.”
“Baiklah
jika nanti Iblis lahir di bumi, maka akan Aku angkat dia disisi-Ku dan akan aku
beri hikmah dari ilmu-Ku sehingga diapun pandai. Kekuatannya seperti Penghuni
Pertama dan kecerdasannya melebihi makhluk-Ku yang nanti Aku ciptakan.”
Maka Abu
Jan turun dengan kekasihnya, menghasilkan keturunan yang sangat banyak. Sambil
beribadah kepada Tuhan, beliau juga menjadi guru bagi anak keturunannya sampai
beliau wafat. Setelah keturunan bertambah banyak, generasi inilah yaitu
generasi Banul Jan yang kuat-kuat dan cerdas-cerdas. Ilmunya sangat hebat,
karena zaman dari Abu Jan sampai Banul Jan yang kuat belum ada pembinasaan dari
Tuhan. Jadi ilmu mereka bertambah terus sesuai bertambahnya umur mereka. Ketika
generasinya Iblis lahir di bumi, para Banul Jan berkoloni menjadi beberapa
bagian. Maka terciptalah delapan kerajaan di bumi dan satu kerajaan di surga,
total kerajaan itu adalah delapan kerajaan yang sangat besar dan megah di bumi.
Sedangkan Iblis belum mempunyai kerajaan, walaupun dia disebut seorang raja
karena dia mendiami ‘Surga Pengangkatan Makhluk’.
Zaman
dahulu kala ketika jaman pertengahan Banul Jan, bumi masih kering dan tandus.
Zaman ini sendiri ketika bumi belum terbentuk seperti sekarang, seperti air
laut yang melimpah dan oksigen yang banyak. Air tawarpun masih sedikit, namun
air di laut melimpah tapi tidak semelimpah seperti sekarang yang sangat-sangat
melimpah. Bahkan saat ini lautnya lebih luas dibandingkan dengan tanahnya
sendiri.
Dahulu
oksigen sangat tipis karena Banul Jan adalah makhluk yang menghirup oksigen
sangat sedikit. Walau bagaimanapun jika api ingin menyala tetap saja
membutuhkan udara walaupun itu sangat sedikit sekalipun. Begitulah kehidupan
Banul Jan yang membutuhkan sedikit oksigen untuk bernafas. Berbeda dengan
manusia yang boros sekali dengan udara dan air.
Setelah
kerajaan terbentuk menjadi delapan kerajaan, yaitu kerajaan kakak-kakaknya
Iblis. Karena Iblis sendiri diangkat ke surga seperti permintaan Bapaknya
iblis. Kerajaan ini dibagi menjadi delapan wilayah di muka bumi yaitu kerajaan
bagian selatan, kerajaan bagian utara, kerajaan bagian timur, kerajaan bagian
barat, kerajaan bagian bawah atau dasar bumi karena mereka bisa menembus ke
tanah bahkan bermandikan dengan magmapun tidak apa-apa karena tubuhnya lebih
panas dibandingkan dengan magma bumi. Kerajaan bagian atas atau langit bumi
yaitu yang tinggal di sekitar atmosfer bagian atas bumi. Kerajaan bagian darat
atau di atas tanah dan kerajaan di air seperti di laut, danau dan aliran
sungai. Dan yang kesembilan kerajaan Iblis yaitu berada di sisi Tuhan tepatnya
‘Surga Pengangkatan Makhluk’, Kerajaan Iblis di luar alam semesta dunia.
Namun sungguh
ironi, kerajaan Banul Jan di muka bumi sungguh disayangkan. Mereka sangat suka
perang dan saling membantai dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga
suka membantai makhluk lain dibumi. Kerajaan satu dengan kerajaan yang lainnya
saling menyerang, mereka berkeinginan menguasai kerajaan yang lain. Beribu-ribu
tahun kerajaan ini melakukan peperangan dan penindasan dengan kerajaan lain.
Ketika terjadi peperangan dari delapan kerajaan ini, Iblis yang keturunannya
paling dimuliakan dari mereka lahir ke dunia dan seketika itu juga Iblis
diangkat ke surga-Nya Tuhan. Iblis hidup di surga dengan para Penghuni Pertama,
karena Penghuni Pertama telah diciptakan dari cahaya. Penghuni Pertama juga
menempati dari bumi sampai langit paling atas. Kehidupan mereka mengabdi kepada
Tuhannya, salah satunya adalah mengangkat Arsy-Nya agar menggantung. Inilah
yang akan ditiru oleh Iblis dengan istana yang menggantung di atas permukaan
bumi yang salah satunya berada di Segitiga Bermuda.
Iblis
sangat cerdas dan pandai, dia mempunyai kehebatan yang luar biasa tiada
tandingannya tentunya selain Tuhan sendiri. Bahkan Penghuni Pertama pun merasa
takjub dengan kehebatan yang dimiliki Iblis. Suatu ketika mereka, dua golongan
yaitu Iblis dengan Golongan Pertama mengadakan paling lama ibadahnya kepada
Tuhan. Misalnya Jika Golongan Pertama kuat puasa satu hari tanpa makan, maka
Iblis kuat dalam tujuh hari tanpa makan. Bayangkan ibadah Iblis kepada Tuhannya
sungguh alim luar biasa. Karena alimnya dia, maka ilmu-ilmu kegaiban maupun ilmu
materi di kuasai Iblis sangat cepat.
Iblis
bersumpah di dalam darahnya dan jiwanya, bahwasanya dia akan bersumpah menjadi
penghulu bagi seluruh makhluk di alam semesta ini. Dia terus berusaha mencari
ilmu-ilmu baru dan mencoba ilmu itu sampai mana keberhasilan dalam mencapai
ilmu tersebut. Ilmu Iblis yang paling disukai dari sekian ilmunya adalah
ilmu untuk mengetahui masa depan dari alam semesta ini. Bahkan diapun tahu
dengan ilmu ini jika nantinya bakalan ada penghulu baru menggantikan bangsanya.
Diam-diam dia mempelajari dan mengumpulkan informasi siapa dia sebenarnya dan
kehebatan apa yang dimilikinya maupun kelemahan dia itu apa saja. Memang Iblis
adalah makhluk yang pandai bahkan dia bisa memprediksi apa yang akan terjadi di
bumi bagi kerajaan kakak-kakaknya di bawah sana.
Kerajaan-kerajaan
Banul Jan kebanyakan hancur bahkan akan menjadi neraka bagi bangsa Jin yang
tidak tahu apa-apa. Mereka adalah bangsa yang bergolong lemah dan menjadi budak
dari bangsa Jin yang lebih kuat. Kehancuran mereka adalah peperangan dan
penindasan yang tidak akan pernah berakhir. Kezaliman mereka di luar batas,
bahkan mereka tidak mengakui jika ada Tuhan yang menciptakan mereka. Sungguh
durhaka mereka kepada Tuhannya yang telah mengasihi mereka selama ini yaitu tidak
adanya kebinasaan bagi mereka. Tuhan telah marah, bumi bergoyang hebat
disebabkan akan hancurnya bumi itu oleh siksaan para Banul Jan yang telah
mengotori bumi dari kedurhakaan. Maka Tuhan mengutus Penghuni Pertama untuk
menghukum mereka dan membantai mereka.
Delapan
kerajaan ini telah diserang dan diporak-porandakan oleh Penghuni Pertama.
Seluruh pengikut Delapan Kerajaan ini melarikan diri bahkan ada yang melawan
Penghuni Pertama. Namun, bukan tandingannya untuk melawan Penghuni Pertama,
mereka telah dikalahkan. Banyak yang mati di antara mereka. Tubuh mereka yang
mati dibuang ke tengah laut bahkan ada yang dibuang ke pulau-pulau kecil.
Sedangkan Banul Jan yang pintar yang telah melarikan diri bersembunyi di
pulau-pulau yang kecil beriklim tropis. Seperti untuk saat ini bersembunyi di
wilayah Indonesia karena negaranya berpulau. Untunglah yang bersembunyi ini
selamat walaupun tidak mempunyai kerajaan lagi, karena kerajaan mereka hancur
luluh. Sedangkan Bangsa Jin yang lemah, mereka di beri kebebasan untuk hidup.
Mereka hidup damai dan tenang dengan terlepasnya bangsa Banul Jan yang lebih
kuat dan sombong. Walaupun mereka dibantai, akan tetapi dari sebagian golongan
yang masih kuat dan sombong bersembunyi dari incaran para Penghuni Pertama.
Mereka selalu berpatroli mengitari bumi untuk mengetahui keberadaan para Banul
Jan yang durhaka untuk melawan kepada Tuhan. Banul Jan yang pintar pandai
sekali berkamuflase sesuai dengan kepandaian mereka yang mengubah bentuk apapun
itu. Kebanyakan mereka berubah bentuk menyerupai hewan di masa itu dan juga
menyerupai tumbuh-tumbuhan yang rimbun.
Pada
waktu Banul Jan yang durhaka dihukum oleh Tuhan Semesta Alam, Iblis ketika itu
melihat mereka dari singgasananya yaitu di luar alam semesta. Dia melihat
bangsanya yang telah dibantai. Iblis tampak sedih karena walau bagaimanapun,
mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah kakak-kakak Iblis yang sangat
pintar dan kuat. Maka sejak saat itu, Iblis bersumpah jika nanti ada
bangsa lain yang lebih rendah kemampuandari dirinya, maka dia tidak akan
mengakui sebagai Penghulunya. Karena saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri
sebagai Penghulu atau Pemimpin bagi seluruh makhluk Tuhan.
DINASTI
kerajaan para Banul Jan telah hancur dan musnah. Mereka terpecahbelah menjadi
beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin yang kuat. Mereka menjadi
kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya pun menjadi sempit seperti
kelompok suku. Banul Jan yang pintar dan pandai telah musnah, karena kepintaran
dan kepandaian bagi mereka ditentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya
paling panjang maka dialah yang paling kuat. Karena bagi mereka, setiap
detiknya mengasah kemampuan menjadi yang terkuat.
Selama
ribuan tahun itu, para Banul Jan yang terkuat telah musnah. Mereka telah
tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil kemampuannya dan juga kemampuan
kegaibannya tidak seberapa. Mereka adalah generasi yang lemah, karena mereka
masih muda dan umurnya tidak panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jan yang
lama. Jika para penghuni Delapan Kerajaan dahulu umurnya beribu-ribu tahun.
Sekarang hanya ribuan tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja.
Sedangkan umur empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh
sampai empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka.
Untuk
menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi baru tidak
seperti generasi lama. Namun generasi lama yang bisa menyelamatkan diri dari
kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Sehingga mereka bisa
hidup dan selamat, umurnya juga sangat panjang dibandingkan dengan generasi
baru dari keturunan Bangsa Jin sekarang. Banul Jan yang selamat ini masa
lalunya tidak mempunyai kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena
mereka membawahi jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh.
Bangsa
Jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak terutama ilmu
kegaiban. Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi menandingi kekuatannya pada
zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia adalah satu-satunya penguasa kerajaan
yang masih utuh. Apalagi dia menguasai kerajaan di surga bersama dengan
Penghuni Pertama. Iblis saat ini adalah golongan Banul Jan yang paling
kuat dari penguasa jin setelah kehancuran delapan kerajaan yang berada di muka
bumi. Delapan pemimpin kerajaan beserta para menteri dan penduduknya musnah,
sebagian kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada zamannya.
Iblis
mengetahui kejadian ini karena dia pandai meramal dan berhitung apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang, walaupun dia bisa berhitung untuk masa depan
nantinya seperti apa. Ramalan Iblis itu jauh dari kesempurnaan karena sifatnya
bisa benar dan bisa juga salah, namun ramalan Iblis hebat karena dialah Raja
dari segala Raja Jin. Ketika dia sedang meramal untuk masa depan itu, dia masih
berada di singgasananya dekat dengan Tuhan dan Penghuni Pertama. Setelah puas
dengan ramalan-ramalan yang dia punyai dan yang dia ketahui nantinya seperti
apa, maka Iblis turun ke bumi untuk melihat Delapan Kerajaan Banul Jan di bumi
yang telah hancur.
Dia telah
menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada di bumi. Mulai saat
itu yang dinantikannya yaitu ketika kakinya menginjakkan ke bumi, maka Iblis
telah meninggalkan tahta kerajaan dan menanggalkan Mahkota Raja di Surga
Pengangkatan Makhluk-Nya. Dia merasa bangga di muka bumi karena ada makhluk
yang sama dengan dia yang nantinya dapat dijadikan pasukan serta anak buah dari
golongannya. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tuhan dan Penghuni Pertama, Iblis
membuat kerajaan baru di muka bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air,
kerajaaannya sangat besar dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun begitu Tuhan
tahu juga karena Tuhan Maha Tahu.
Karena
kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka seluruh Jin di muka
bumi baik itu Jin masa lampau yang umurnya sangat tua dan mempunyai kehebatan
yang tidak patut lagi dipertanyakan. Sampai Jin yang muda-muda yang lemah dan
pengalaman hidupnya masih sedikit walaupun itu umurnya ratusan tahun. Seluruh
bangsa Jin tunduk dan takluk di hadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu
setia kepadanya. Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis
kesohor sebagai keturunan Banul Jan satu-satunya yang berada di luar alam
semesta. Seluruh bangsa Jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat Iblis
sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan seluruh Jin
menjadi kerajaan Jin yang baru di muka bumi.
Karena
kerajaan di surga kosong, maka Tuhan Semesta Alam menciptakan makhluk baru lagi
untuk menggantikan Iblis sebagai Raja Baru. Makhluk baru ini juga menggantikan
kepemimpinan bangsa Jin di muka bumi yang nantinya akan membawahi seluruh
makhluk bumi. Karena Iblis tidak terima dengan keputusan Tuhan, maka Iblis
beserta para pengikutnya yang setia mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta
Alam. Seketika itu bangsa Jin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan yang
pertama menjadi pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun
kerajaan yang sangat besar. Sedangkan golongan yang kedua melepaskan diri dari
pengaruh Iblis, mereka menjadi golongan Jin yang lemah yang telah mempunyai
kerajaan yang kecil-kecil dan bersuku-suku. Mereka sering dijajah dengan
pengikut Iblis yang lebih kuat. Peperangan di antara dua golongan saling
berkecamuk karena berbeda keyakinan dan idiologi dari bangsa Jin sampai akhir
zaman.
.. (
BERSAMBUNG )..
===============================================
Di tunggu lanjutan ny,terimakasih tambh ilmu mid
ReplyDelete